Mataram (ANTARA) - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Nusa Tenggara Barat Julmansyah mengatakan peresmian Taman Edukasi Gunung Sampah merupakan kado ulang tahun ke-66 untuk Nusa Tenggara Barat.
"Tidak banyak tempat pemrosesan akhir berhasil melakukan transformasi dari gunung sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat, seperti taman dan ruang publik," ujarnya di Mataram, Senin.
Taman Edukasi Gunung Sampah itu terletak pada kawasan TPA Kebon Kongok yang berlokasi di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
Sejak tahun 2019 lalu, DLHK Nusa Tenggara Barat mengambil alih TPA Kebon Kongok dan mulai dikelola oleh unit pelayanan teknis TPA Regional.
"Kami melakukan rekonturing secara bertahap, sehingga berhasil menutup gunung sampah lama pada September 2023," kata Julmansyah.
Baca juga: Gunung sampah NTB berubah menjadi taman wisata edukasi
Proyek menyulap gunung sampah menjadi taman edukasi dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nusa Tenggara Barat bekerja sama dengan program tanggung jawab sosial dan lingkungan PT Pegadaian Wilayah VII Denpasar.
Gunung sampah itu memiliki ketinggian sekitar 40 meter dan telah berusia 31 tahun. Destinasi tersebut punya tempat yang cocok untuk mengambil foto dengan latar belakang pemandangan Kota Mataram serta lanskap sawah dan pantai.
Baca juga: Sampah hasil pendakian di Gunung Rinjani Lombok capai 31 ton
Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat Hassanudin mengapresiasi langkah DLHK yang berhasil menata gunung sampah menjadi taman edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Melalui taman edukasi itu, masyarakat bisa mempelajari tentang dampak buruk sampah bila hanya dikumpulkan, angkut, dan buang, tanpa ada proses pemilahan dan pengolahan menjadi produk daur ulang.
Baca juga: Menyelamatkan Gunung Rinjani Lombok dari polusi sampah