Mataram, 20/3 (ANTARA) - Investor asal Kota Kitakyushu, Jepang, akan mengembangkan penyulingan air bersih dengan teknologi canggih yakni metoda Photo voltaic Reverse Osmosis atau Pv-RO di Pulau Sumbawa dan Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Proyek uji coba penyulingan air metoda Pv-RO itu akan diawali di Pulau Sumbawa, kemudian Lombok. Sekarang tahapan penyiapan pemasangan peralatan," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Nusa Tenggara Barat (NTB) H M Nur Asikin Amin, di Mataram, Selasa, seusai mendampingi Wakil Gubernur NTB H Badrul Munir, menerima kunjungan investor Kitakyushu, Jepang.
Investor Kitakyushu, Jepang itu yakni Noriaki Shigeoka selaku pimpinan perusahaan Suido Kiko Kaisha LTD, perusahaan yang bergerak di bidang penataan lingkungan.
Saat menemui Wakil Gubernur NTB, Noriaki didampingi Presiden Direktur PT Bio Greenland Shigeki Yamane dan Manager Administrasi dan Personil PT Bio Greenland Tita Wahyuningtyas.
Tidak ada keterkaitan langsung PT Bio Greenland dalam proyek penyulingan air bersih itu, Noriaki selaku pimpinan PT Bio Greenland juga berasal dari Kota Kitakyushu, Jepang, sehingga bertindak sebagai fasilitator karena telah lebih dulu beraktivitas di wilayah NTB.
PT Bio Greenland telah mengembangkan tanaman jarak kepyar di Pulau Sumbawa dan Lombok, NTB, sejak 2009. Bahkan, telah membangun pabrik pengolahan biji jarak Kepyar di Desa Samabuik, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa.
Pertemuan di ruang kerja Wakil Gubernur NTB itu, juga membahas peluang kerja sama Pemerintah Provinsi NTB dengan Pemerintah Kota Kitakyushi, Jepang, di bidang pengelolaan lingkungan.
Asikin mengatakan, investor Jepang itu akan melaksanakan uji coba penyulingan air payau dan air laut menjadi air bersih dengan metoda Pv-RO, di Desa Labuan Sangoro, Kecamatan Maronge, Kabupaten Sumbawa.
"Sekarang sedang tahapan persiapan pemasangan alat, dan diperkirakan Juni mendatang sudah bisa digunakan. Setelah itu dilaksanakan di Pulau Lombok yang djadwalkan September 2012," ujarnya.
Anggaran proyek penyulingan air bersih itu bersumber dari program dana hibah Badan Kerja Sama Jepang (JICA), yang dilaksanakan oleh Suido Kiko Kaisha LTD.
Peralatan itu senilai satu juta yen atau setara dengan sekitar Rp110 juta, yang mampu menyuling 500 liter air/hari. Air yang disuling bersumber dari sumur rakyat atau air sungai dan atau air laut.
Peralatan penyulingan air dengan metoda Pv-RO itu digerakan dengan energi listrik tenaga surya.
"Setelah proyek uji coba itu rampung, peralatan itu akan disumbangkan karena merupakan program dana hibah. Selanjutnya, Suido Kiko Kaisha LTD bertindak sebagai produsen untuk membantu penyediaan air bersih masyarakat NTB, terutama di daerah yang kesulitan air dan jaringan listrik," ujar Asikin. (*)
"Proyek uji coba penyulingan air metoda Pv-RO itu akan diawali di Pulau Sumbawa, kemudian Lombok. Sekarang tahapan penyiapan pemasangan peralatan," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Nusa Tenggara Barat (NTB) H M Nur Asikin Amin, di Mataram, Selasa, seusai mendampingi Wakil Gubernur NTB H Badrul Munir, menerima kunjungan investor Kitakyushu, Jepang.
Investor Kitakyushu, Jepang itu yakni Noriaki Shigeoka selaku pimpinan perusahaan Suido Kiko Kaisha LTD, perusahaan yang bergerak di bidang penataan lingkungan.
Saat menemui Wakil Gubernur NTB, Noriaki didampingi Presiden Direktur PT Bio Greenland Shigeki Yamane dan Manager Administrasi dan Personil PT Bio Greenland Tita Wahyuningtyas.
Tidak ada keterkaitan langsung PT Bio Greenland dalam proyek penyulingan air bersih itu, Noriaki selaku pimpinan PT Bio Greenland juga berasal dari Kota Kitakyushu, Jepang, sehingga bertindak sebagai fasilitator karena telah lebih dulu beraktivitas di wilayah NTB.
PT Bio Greenland telah mengembangkan tanaman jarak kepyar di Pulau Sumbawa dan Lombok, NTB, sejak 2009. Bahkan, telah membangun pabrik pengolahan biji jarak Kepyar di Desa Samabuik, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa.
Pertemuan di ruang kerja Wakil Gubernur NTB itu, juga membahas peluang kerja sama Pemerintah Provinsi NTB dengan Pemerintah Kota Kitakyushi, Jepang, di bidang pengelolaan lingkungan.
Asikin mengatakan, investor Jepang itu akan melaksanakan uji coba penyulingan air payau dan air laut menjadi air bersih dengan metoda Pv-RO, di Desa Labuan Sangoro, Kecamatan Maronge, Kabupaten Sumbawa.
"Sekarang sedang tahapan persiapan pemasangan alat, dan diperkirakan Juni mendatang sudah bisa digunakan. Setelah itu dilaksanakan di Pulau Lombok yang djadwalkan September 2012," ujarnya.
Anggaran proyek penyulingan air bersih itu bersumber dari program dana hibah Badan Kerja Sama Jepang (JICA), yang dilaksanakan oleh Suido Kiko Kaisha LTD.
Peralatan itu senilai satu juta yen atau setara dengan sekitar Rp110 juta, yang mampu menyuling 500 liter air/hari. Air yang disuling bersumber dari sumur rakyat atau air sungai dan atau air laut.
Peralatan penyulingan air dengan metoda Pv-RO itu digerakan dengan energi listrik tenaga surya.
"Setelah proyek uji coba itu rampung, peralatan itu akan disumbangkan karena merupakan program dana hibah. Selanjutnya, Suido Kiko Kaisha LTD bertindak sebagai produsen untuk membantu penyediaan air bersih masyarakat NTB, terutama di daerah yang kesulitan air dan jaringan listrik," ujar Asikin. (*)