Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan program Glow yang hadir di Kebun Raya Bogor (KRB) juga hadir di sejumlah kebun raya lainnya di dunia. “Berdasarkan hasil riset selama periode Januari-Juni 2022, kehadiran cahaya buatan (Artificial Light at Night/ALAN) pada area eduwisata Glow di KRB tidak berdampak buruk terhadap tumbuhan-tumbuhan dan ekosistem yang ada,” kata Laksana Tri Handoko dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
 

Menurut dia, program tersebut tidak hanya terdapat di KRB, tetapi juga di sejumlah kebun raya dunia dan menjadi magnet bagi pengunjung, terutama kaum milenial. Program Glow di KRB yang menghadirkan instalasi lampu dan proyeksi visual memudahkan pengunjung memahami beragam informasi tentang kebun raya.

Program itu diselenggarakan di area seluas 26.000 meter persegi atau hanya sekitar tiga persen dari total luas KBR yang mencapai 87 hektare. Program Glow hadir terbatas di setiap Jumat-Minggu mulai pukul 19.00 WIB hingga 22.00 WIB. Jumlah pengunjung yang hadir akan dibatasi dan dikelompokkan dengan pemandu khusus di setiap kelompok.
 

“Kami memiliki komitmen yang sama dengan masyarakat bahwa KRB ini adalah aset bangsa yang harus selalu dijaga dan dapat dioptimalkan untuk kemajuan masyarakat. Oleh karena itu, terobosan dan inovasi harus terus dilakukan tanpa meninggalkan akar budaya yang ada," kata dia.

Baca juga: Riset perubahan iklim perlu perhatikan kondisi di masyarakat
Baca juga: BRIN dan MKI luncurkan konsorsium pengembangan sains

Glow merupakan salah satu terobosan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama mitranya, PT Mitra Natura Raya, yang menghadirkan sarana edukasi dan wisata malam pertama dan terbesar di Indonesia. Berlokasi di Kebun Raya Bogor, pengunjung dapat menelusuri Taman Pandan, Taman Meksiko, Taman Akuatik, Lorong Waktu, Taman Astrid, dan Ecodome.
 

Kebun raya yang juga menyelenggarakan program wisata Glow, yakni Kew Gardens di Sussex, Inggris, Fairchild Tropical Botanic Garden di Miami, Amerika Serikat, dan Desert Botanical Garden di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat.

Selanjutnya, Royal Botanic Gardens Victoria yang berlokasi di Melbourne dan Cranboune adalah pusat penelitian botani yang memainkan peran penting dalam studi tanaman, jamur, dan ganggang Australia.



 


Pewarta : Indriani
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024