Gunungkidul (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno menilai ekosistem Desa Wisata Tepus di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sudah terbangun, terlihat dari lengkapnya fasilitas yang tersedia dan pengembangannya berbasis budaya dan keindahan alam sehingga sudah semakin siap untuk menjaring lebih banyak wisatawan untuk berkunjung.
"Desa Wisata Tepus menyajikan destinasi wisata yang komplit dengan memadukan antara wisata alam dan wisata budaya dan didukung fasilitas yang memadai," kata Menparekraf Sandiaga.
Ia berharap Desa Wisata Tepus bisa menyusul Desa Wisata Nglanggeran dari Gunungkidul yang sebelumnya sudah menjadi salah satu desa wisata terbaik di dunia. "Salah satunya menjadi desa wisata berkelas dunia dengan keunikan dan keistimewaannya," katanya. Ia mengatakan ke depan, pengembangan Desa Wisata Tepus harus mempertahankan budaya masyarakat guna menunjang wisata alam yang indah ini, seperti di Pantai Pulang Sawal.
"Desa wisata harus memiliki keunikan, keuntungan, sehingga banyak dikunjungi wisatawan," katanya. Selain wisata alam, lanjut Sandiaga, Desa Wisata Tepus juga memiliki kekayaan produk ekonomi kreatif. Kami juga akan mendorong produk ini bisa masuk ke pasar ekspor,” katanya.
Sandi juga mengatakan Desa Wisata Tepus berada di tempat yang strategis dan tidak jauh dari pusat Kota Wonosari. Sehingga wisatawan tidak perlu merogoh kocek banyak untuk bisa menikmati keindahan alam, seni dan budaya.
Baca juga: Delegasi G20 berkunjung ke Desa Wisata Penglipuran, Kabupaten Bangli
Baca juga: Menggali keunikan Desa Wisata Tenganan Pegringsingan Bali
“Dampak yang nyata dari desa wisata adalah bisa banyak menyerap tenaga kerja. Kami berharap berkembangnya sektor wisata di Tepus, maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Sementara Bupati Gunungkidul Sunaryanta berharap predikat Desa Wisata Tepus menjadi 50 desa wisata terbaik di Indonesia mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Ia mengucapkan terima kasih kepada Menparekraf atas pendampingan yang dilakukan. “Salah satunya tentang perkembangan perekonomian di Gunungkidul. Sekali lagi saya sampaikan terima kasih kepada Menparekraf,” katanya.
"Desa Wisata Tepus menyajikan destinasi wisata yang komplit dengan memadukan antara wisata alam dan wisata budaya dan didukung fasilitas yang memadai," kata Menparekraf Sandiaga.
Ia berharap Desa Wisata Tepus bisa menyusul Desa Wisata Nglanggeran dari Gunungkidul yang sebelumnya sudah menjadi salah satu desa wisata terbaik di dunia. "Salah satunya menjadi desa wisata berkelas dunia dengan keunikan dan keistimewaannya," katanya. Ia mengatakan ke depan, pengembangan Desa Wisata Tepus harus mempertahankan budaya masyarakat guna menunjang wisata alam yang indah ini, seperti di Pantai Pulang Sawal.
"Desa wisata harus memiliki keunikan, keuntungan, sehingga banyak dikunjungi wisatawan," katanya. Selain wisata alam, lanjut Sandiaga, Desa Wisata Tepus juga memiliki kekayaan produk ekonomi kreatif. Kami juga akan mendorong produk ini bisa masuk ke pasar ekspor,” katanya.
Sandi juga mengatakan Desa Wisata Tepus berada di tempat yang strategis dan tidak jauh dari pusat Kota Wonosari. Sehingga wisatawan tidak perlu merogoh kocek banyak untuk bisa menikmati keindahan alam, seni dan budaya.
Baca juga: Delegasi G20 berkunjung ke Desa Wisata Penglipuran, Kabupaten Bangli
Baca juga: Menggali keunikan Desa Wisata Tenganan Pegringsingan Bali
“Dampak yang nyata dari desa wisata adalah bisa banyak menyerap tenaga kerja. Kami berharap berkembangnya sektor wisata di Tepus, maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Sementara Bupati Gunungkidul Sunaryanta berharap predikat Desa Wisata Tepus menjadi 50 desa wisata terbaik di Indonesia mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Ia mengucapkan terima kasih kepada Menparekraf atas pendampingan yang dilakukan. “Salah satunya tentang perkembangan perekonomian di Gunungkidul. Sekali lagi saya sampaikan terima kasih kepada Menparekraf,” katanya.