Jakarta (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan tidak ada dampak ikutan seperti keretakan tanah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya setelah diguncang gempa berskala magnitudo 5,8 pada Senin malam.
"Tidak mengakibatkan terjadinya sesar permukaan dan bahaya ikutan atau collateral hazard yang berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi," kata Kepala Badan Geologi M. Wafid dalam keterangannya di Jakarta.
Wafid juga mengungkapkan kejadian gempa bumi tersebut tidak menyebabkan tsunami walaupun lokasi pusat gempa terletak di laut Perairan Selatan DIY pada koordinat 110,27 BT - 8,78 LS.
Meski demikian, ia mengimbau masyarakat DIY dan sekitarnya supaya tetap waspada karena berdasarkan data Badan Geologi, sebagian besar wilayah yang merasakan guncangan gempa bumi ini terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) untuk gempa bumi golongan menengah hingga tinggi.
Dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY kejadian gempa bumi tersebut sempat mengakibatkan jatuhnya genteng di Pasar Prambanan, Sleman, dan tidak ada korban jiwa.
"Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan diharapkan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan petugas BPBD setempat," ujar Wafid.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan terdeteksi gempa bermagnitudo 5,8 pada Senin malam pukul 19.57 WIB. Kemudian sampai dengan pukul 20.45 WIB, BMKG mencatat telah terjadi 11 kali aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar 4,0 dan magnitudo terkecil 2,6.
Rangkaian gempa tersebut menurut BMKG adalah gempa menengah dan dangkal itu akibat adanya deformasi batuan di bidang kontak antar lempang wilayah Samudra Hindia, Selatan Gunung Kidul, DIY. Hasil analisis sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust).
Baca juga: Gempa bumi magnitudo 3,7 guncang Kepulauan Yapen Papua
Baca juga: Indonesia aman dari gempa di Rusia berskala 7 magnitudo
Analisa pemodelan BMKG mendeteksi gempa bumi tersebut berdampak dan dirasakan di daerah Sleman, Yogyakarta, Kulonprogo dan Bantul dengan skala intensitas III-IV MMI. Selanjutnya di daerah Karangkates, Malang, Pacitan, Nganjuk, Trenggalek, Madiun, Kediri, Blitar, Cilacap, Banyumas, Solo, Surakarta dan Klaten dengan skala intensitas II-III MMI.*
Berita Terkait
Gempa di Sukabumi tak berdampak kerusakan
Jumat, 4 Oktober 2024 5:43
Regenerasi relawan Destana tantangan penanganan bencana
Kamis, 3 Oktober 2024 6:54
Gempa bumi magnitudo 6,4 guncang Gorontalo
Selasa, 24 September 2024 6:36
Kota Padang Sidempuan diguncang gempa 5,3 magnitudo
Jumat, 20 September 2024 3:26
Gempa bumi 4,4 magnitudo guncang Bali dan Lombok
Sabtu, 14 September 2024 11:53
Gempa dangkal magnitudo 4,9 getarkan Bali dan NTB
Sabtu, 7 September 2024 14:47
BRIN: Potensi gempa 15 segmen megathrust di Indonesia
Senin, 2 September 2024 16:51
Gunung Kidul Yogyakarta diguncang gempa 5,8 magnitudo
Selasa, 27 Agustus 2024 18:02