Beijing (ANTARA) - Pemerintah Indonesia menerima bantuan dari China berupa robot pemindai untuk keamanan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali senilai 80 juta yuan atau sekitar Rp172,4 miliar.

Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan oleh Wakil Kepala Kantor Kerja Sama Militer Internasional China (OIMC) Mayor Jenderal Zhang Bao Qun kepada pihak Kementerian Pertahanan RI yang diwakili oleh Atase Pertahanan RI di Beijing Marsekal Pertama TNI Bayu Hendra Permana di Beijing, Kamis.

Atas nama Kemhan RI pula Bayu menandatangani dokumen kesepakatan bantuan tersebut bersama Zhang. "Alat pemindai berupa robot ini nanti bisa digunakan untuk pengamanan KTT G20 di Bali," kata jenderal bintang satu TNI Angkatan Udara itu.

Ia menyebutkan bantuan yang diterimanya itu berupa alat pemindai robotik sebanyak 14 set. Setiap set terdiri dari dua unit robot pemindai dalam ukuran besar dan kecil. Robot pemindai metal berjalan mengelilingi sebuah mobil yang menjadi objek pemindaian. (ANTARA/M. Irfan Ilmie)

Dengan menggunakan peranti cerdas tersebut, sistem pengamanan dengan cara mendeteksi kandungan logam pada objek semakin mudah.

Robot pemindai tersebut mampu menggantikan peran manusia sehingga tidak memerlukan banyak personel pengamanan di pintu-pintu utama menuju tempat diselenggarakannya berbagai kegiatan terkait KTT G20. Tinggal diaktifkan, robot tersebut secara otomatis akan melakukan pemindaian dengan saksama pada setiap objek. "Mulai hari ini proses administrasinya dikerjakan. Insya Allah tanggal 30 September 2022 sudah bisa dikirim ke Indonesia. Dan, bantuan ini sifatnya hibah," kata Athan. 

Baca juga: Investasi aset legal untuk hindari penipuan
Baca juga: Kode error, robot asmara berpotensi bunuh pemiliknya


 

 

Pewarta : M. Irfan Ilmie
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024