Jakarta (ANTARA) - Pereli nasional Rifat Sungkar akan mengandalkan pengalamannya sebagai bekal menghadapi Kejuaraan Reli Asia Pasifik (APRC) bertajuk Danau Toba Rally 2022 di Aek Nauli, Sumatera Utara, yang mulai bergulir Jumat (23/9) esok.
Pasalnya, pereli berusia 43 tahun itu mengaku sudah belajar banyak melahap trek di lokasi yang sama kala turun di Kejurnas Danau Toba Rally 2022 pada bulan lalu.
Dalam ajang yang berlangsung 5-7 Agustus itu, Rifat sempat mengalami insiden di SS 2 yang membuatnya banyak kehilangan waktu, sehingga ia akan berusaha menghindari kesalahan serupa termasuk dengan perbaikan kerusakan mobil yang sempat dialami.
"Perbaikan sudah selesai dilakukan Mitsubishi Xpander AP4 kembali segar dan siap untuk menunjukkan performa terbaiknya," kata Rifat dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Rifat akan berusaha unjuk prestasi di APRC Danau Toba Rally 2022 bersama navigator asal Australia Ben Searcy yang tergabung dalam Mitsubishi XPANDER Rally Team (MXRT). "Saya makin mengenal lintasan yang akan kami lalui sepanjang APRC ini. Namun saya tidak mau menganggap enteng, karena apa pun bisa terjadi di arena reli. Yang jelas, saya akan berjuang meraih hasil terbaik dan menunjukkan bahwa mobil yang saya gunakan adalah kendaraan luar biasa," ujar Rifat.
Tahun 2022 menjadi yang pertama Rifat Sungkar kembali berlaga di kancah reli setelah 12 tahun terakhir lebih banyak berlaga di arena Drifting, Sprint Rally, dan Sprint Offroad. Rifat merupakan pereli Indonesia yang paling bersinar di tingkat APRC mengingat pada 2006 ia mampu bertengger di posisi keempat Overall APRC. Ketika itu Cody Crocker, pereli WRC asal Australia, yang menjadi juara.
Rifat kembali masuk 10 besar pada APRC 2007. Kala itu, makin banyak pereli World Rally Championship (WRC) yang berlaga di APRC. Prestasi tertingginya terjadi pada 2011, saat menempati peringkat ketiga APRC berada di bawah dua pereli WRC yaitu Allister McRae dan Chris Atkinson.
Baca juga: Pebalap Duo Gelael kembali bersaing di Danau Toba Rally 2022
APRC merupakan kejuaraan reli bergengsi di tingkat Asia Pasifik dan hanya berada satu tingkat di bawah WRC atau ajang Kejuaraan Reli Dunia. Indonesia sering kali tercatat sebagai tuan rumah APRC. Yaitu 1989-1997, 2000, 2005-2009, dan yang terakhir adalah sebelum pandemi COVID-19 yakni pada 2019.
Selama hadir di Indonesia, hanya ada dua provinsi yang menjadi lokasi APRC yaitu Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan. Adapun Danau Toba menjadi kawasan yang paling sering disinggahi. Kendati belum menorehkan nama di podium tertinggi, kehadiran pereli Indonesia di arena APRC cukup disegani. Nama Rifat Sungkar, Rizal Sungkar mau pun Subhan Aksa cukup diperhitungkan saat turun di arena Rally of Indonesia APRC.
Pasalnya, pereli berusia 43 tahun itu mengaku sudah belajar banyak melahap trek di lokasi yang sama kala turun di Kejurnas Danau Toba Rally 2022 pada bulan lalu.
Dalam ajang yang berlangsung 5-7 Agustus itu, Rifat sempat mengalami insiden di SS 2 yang membuatnya banyak kehilangan waktu, sehingga ia akan berusaha menghindari kesalahan serupa termasuk dengan perbaikan kerusakan mobil yang sempat dialami.
"Perbaikan sudah selesai dilakukan Mitsubishi Xpander AP4 kembali segar dan siap untuk menunjukkan performa terbaiknya," kata Rifat dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Rifat akan berusaha unjuk prestasi di APRC Danau Toba Rally 2022 bersama navigator asal Australia Ben Searcy yang tergabung dalam Mitsubishi XPANDER Rally Team (MXRT). "Saya makin mengenal lintasan yang akan kami lalui sepanjang APRC ini. Namun saya tidak mau menganggap enteng, karena apa pun bisa terjadi di arena reli. Yang jelas, saya akan berjuang meraih hasil terbaik dan menunjukkan bahwa mobil yang saya gunakan adalah kendaraan luar biasa," ujar Rifat.
Tahun 2022 menjadi yang pertama Rifat Sungkar kembali berlaga di kancah reli setelah 12 tahun terakhir lebih banyak berlaga di arena Drifting, Sprint Rally, dan Sprint Offroad. Rifat merupakan pereli Indonesia yang paling bersinar di tingkat APRC mengingat pada 2006 ia mampu bertengger di posisi keempat Overall APRC. Ketika itu Cody Crocker, pereli WRC asal Australia, yang menjadi juara.
Rifat kembali masuk 10 besar pada APRC 2007. Kala itu, makin banyak pereli World Rally Championship (WRC) yang berlaga di APRC. Prestasi tertingginya terjadi pada 2011, saat menempati peringkat ketiga APRC berada di bawah dua pereli WRC yaitu Allister McRae dan Chris Atkinson.
Baca juga: Pebalap Duo Gelael kembali bersaing di Danau Toba Rally 2022
APRC merupakan kejuaraan reli bergengsi di tingkat Asia Pasifik dan hanya berada satu tingkat di bawah WRC atau ajang Kejuaraan Reli Dunia. Indonesia sering kali tercatat sebagai tuan rumah APRC. Yaitu 1989-1997, 2000, 2005-2009, dan yang terakhir adalah sebelum pandemi COVID-19 yakni pada 2019.
Selama hadir di Indonesia, hanya ada dua provinsi yang menjadi lokasi APRC yaitu Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan. Adapun Danau Toba menjadi kawasan yang paling sering disinggahi. Kendati belum menorehkan nama di podium tertinggi, kehadiran pereli Indonesia di arena APRC cukup disegani. Nama Rifat Sungkar, Rizal Sungkar mau pun Subhan Aksa cukup diperhitungkan saat turun di arena Rally of Indonesia APRC.