Yokohama (ANTARA) - Sejumlah warga negara Jepang turut serta dalam kegiatan untuk merayakan Hari Batik Nasional di Taman Yamashita, Yokohama, pada Minggu (2/10). Salah satu dari mereka, Hiroshi Shimizu, mengaku datang bersama keluarganya dari Prefektur Yamanashi untuk menghadiri kegiatan tersebut.
Dia mengatakan dirinya senang dengan kegiatan itu, yang menampilkan budaya Indonesia dan peragaan busana batik. “Senang sekali, cuaca juga mendukung. Alhamdulllah, jadi semua bahagia. Ibu-ibunya juga senang sekali, stresnya bisa hilang, senang begitu,” kata pria yang lancar berbahasa Indonesia itu.
Dia juga ikut menari dan memperagakan busana batik yang ia kenakan pada Hari Batik Nasional yang dirayakan setiap 2 Oktober itu. “Bagus itu (acaranya). Orang Jepang juga lihat fashion show, mereka bilang bagus,” ujarnya.
Ia mengatakan sudah mengetahui tentang Hari Batik Nasional dan acara yang digelar oleh Ikatan Pengusaha Muslimah Jepang Indonesia (IPEMI) Jepang itu dari grup di aplikasi percakapan. Hiroshi mengaku ingin mengikuti kegiatan itu lagi karena senang belajar budaya Indonesia, termasuk batik. “Kalau begitu, nanti kalau orang Indonesia ada acara lagi sangat menyenangkan. Orang Jepang juga senang, jadi sama-sama bahagia,” katanya.
Sementara itu, warga Jepang lainnya, Yamashita Tomomi, mengatakan bahwa itu kali pertama ia mengetahui Hari Batik Nasional. Namun, dia mengaku sudah menyukai batik sejak salah seorang temannya memberikan suvenir yang terbuat dari kain batik. “Saya dapat ini (suvenir) dari teman dan saya suka. Saat saya tanya ini kain apa, teman saya bilang itu batik,” katanya.
Tomomi mengaku senang bisa bergabung dengan kegiatan yang sudah kali ketiga digelar oleh IPEMI itu. Dia juga ikut serta dalam penampilan tarian tradisional khas Sunda dan memamerkan batik dalam peragaan busana.
Baca juga: Ribuan ASN Kota Jambi promosikan batik khas Jambi
Baca juga: Pemuda Rusia turut serta berbatik ria di Hari Batik Nasional
Wanita yang gemar membuat aksesoris itu berharap dirinya bisa ikut berkarya dengan menggunakan bahan kain khas Indonesia yang diakui UNESCO sejak 2009 itu. “Saya senang membuat aksesoris. Saya berharap bisa membuat aksesoris dengan bahan batik di masa yang akan datang,” katanya.
Selain kedua warga negara Jepang itu, banyak warga Jepang lain yang menonton peragaan busana dan pertunjukan tari dalam gelaran Hari Batik Nasional itu. Awalnya mereka hanya menyaksikan, tetapi akhirnya juga turut mengikuti berbagai kegiatan, seperti peragaan busana dan penampilan seni budaya.
Ketua IPEMI Sari Okano mengatakan salah satu tujuan Batik Day atau Hari Batik Nasional adalah memperkenalkan batik kepada masyarakat Jepang. “Tentu saja selain kita ingin menyatukan teman-teman, mempererat persaudaraan WNI di sini, juga kita ingin memperkenalkan budaya Indonesia, terutama ke masyarakat Jepang,” katanya.