Mataram (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Mataram, mengimbau siswa di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat itu agar rajin mencuci tangan setelah beraktivitas, sebagai upaya mengantisipasi berbagai penyakit dampak musim hujan.
"Anak-anak harus aktif mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebagai upaya antisipasi berbagai penyakit di musim hujan seperti ispa dan diare," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf Zain di Mataram, Ahad.
Dikatakan, imbauan itu telah disampaikan melalui kepala sekolah agar pihak sekolah bisa secara berkelanjutan mengingatkan siswa terhadap berbagai potensi bencana saat musim hujan.
"Bukan hanya bencana alam saja yang harus kita antisipasi, tetapi kesehatan juga tidak kalah pentingnya," katanya.
Yusuf berharap, berbagai fasilitas dan sarana pencegahan COVID-19 salah satunya tempat cuci tangan di lingkungan sekolah harus tetap diaktifkan, agar bisa dimanfaatkan oleh anak-anak.
"Itu harus dikontrol, kalau air atau sabunnya habis diisi lagi," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Usman Hadi, sebelumnya juga mengimbau masyarakat agar tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) guna menghindari berbagai penyakit di musim pancaroba.
"Masyarakat harus tetap waspada terhadap berbagai potensi penyakit termasuk kasus demam berdarah dengue (DBD) selama musim pancaroba," katanya.
Selain itu, masyarakat juga perlu melakukan gerakan 3M plus (menguras bak air, menutup dan mengubur barang bekas), plus melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Gerakan satu rumah satu jumantik (juru pemantau jentik) tetap harus disiagakan, di setiap rumah," katanya.
"Anak-anak harus aktif mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebagai upaya antisipasi berbagai penyakit di musim hujan seperti ispa dan diare," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf Zain di Mataram, Ahad.
Dikatakan, imbauan itu telah disampaikan melalui kepala sekolah agar pihak sekolah bisa secara berkelanjutan mengingatkan siswa terhadap berbagai potensi bencana saat musim hujan.
"Bukan hanya bencana alam saja yang harus kita antisipasi, tetapi kesehatan juga tidak kalah pentingnya," katanya.
Yusuf berharap, berbagai fasilitas dan sarana pencegahan COVID-19 salah satunya tempat cuci tangan di lingkungan sekolah harus tetap diaktifkan, agar bisa dimanfaatkan oleh anak-anak.
"Itu harus dikontrol, kalau air atau sabunnya habis diisi lagi," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Usman Hadi, sebelumnya juga mengimbau masyarakat agar tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) guna menghindari berbagai penyakit di musim pancaroba.
"Masyarakat harus tetap waspada terhadap berbagai potensi penyakit termasuk kasus demam berdarah dengue (DBD) selama musim pancaroba," katanya.
Selain itu, masyarakat juga perlu melakukan gerakan 3M plus (menguras bak air, menutup dan mengubur barang bekas), plus melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Gerakan satu rumah satu jumantik (juru pemantau jentik) tetap harus disiagakan, di setiap rumah," katanya.