Mataram (ANTARA) - Federasi Aero Sport Indonesia Daerah (FASIDA) Nusa Tenggara Barat memilih Sky Lancing di Kabupaten Lombok Tengah sebagai lokasi ekshibisi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTB untuk cabang olahraga paralayang.
Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) sekaligus Ketua FASIDA NTB Kolonel Pnb R. Endri Kargono, di Mataram, Rabu, mengatakan ekshibisi Porprov Paralayang yang akan digelar pada 20-23 Oktober 2022 tidak membebani anggaran pemerintah daerah karena ada pihak sponsor.
"Tujuannya adalah untuk menunjukkan kesiapan NTB menjadi tuan rumah ajang internasional, sekaligus menyongsong Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028, yang mana NTB dan NTT menjadi tuan rumah," katanya.
Ia mengatakan ekshibisi Porprov Paralayang di Sky Lancing, juga sebagai kelanjutan kejuaraan Paralayang Pelangi Nusantara beberapa waktu lalu yang berjalan lancar dan mendapat antusiasme tinggi dari para olahragawan.
Sky Lancing, kata Kargono, sebelumnya telah diresmikan oleh Asisten Potensi Dirgantara Kepala Staf Angkatan Udara (Aspotdirga KSAU) Marsekal Muda TNI Bowo Budiarto, sebagai tempat berlatih dan bertanding paralayang.
"Peresmian oleh jenderal bintang dua tersebut membuat Sky Lancing semakin dikenal luas," ujarnya.
Menurut dia, pertandingan ekshibisi paralayang memang harus rutin digelar untuk menguatkan mental sekaligus melihat kesiapan atlet-atlet asal NTB.
Dalam Kejuaraan Nasional Paralayang Pelangi Nusantara yang sebelumnya digelar, mendapat animo cukup bagus karena ada 80 atlet yang terlibat.
"Hampir seluruh kabupaten dan kota di NTB mengirimkan atlet paralayang terbaiknya. Itu menunjukkan memang kita di NTB ini memiliki potensi atlet paralayang," ucapnya.
Sky Lancing, menurut Kargono, kini menjadi salah satu titik paralayang yang mendapat pengakuan nasional. Dalam kejuaraan sebelumya, ada puluhan atlet dari Papua, Sulawesi Tengah, Bali, Jawa Timur, dan Jakarta.
Ia optimis olahraga aero sport yang dilaksanakan di NTB, akan berjalan sukses. Terlebih, lokasi Sky Lancing sendiri tak jauh dari salah satu destinasi unggulan Indonesia, yaitu Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika.
"Olahraga ini sekaligus menjadi salah satu sarana promosi pariwisata, khususnya KEK Mandalika," katanya.
Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) sekaligus Ketua FASIDA NTB Kolonel Pnb R. Endri Kargono, di Mataram, Rabu, mengatakan ekshibisi Porprov Paralayang yang akan digelar pada 20-23 Oktober 2022 tidak membebani anggaran pemerintah daerah karena ada pihak sponsor.
"Tujuannya adalah untuk menunjukkan kesiapan NTB menjadi tuan rumah ajang internasional, sekaligus menyongsong Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028, yang mana NTB dan NTT menjadi tuan rumah," katanya.
Ia mengatakan ekshibisi Porprov Paralayang di Sky Lancing, juga sebagai kelanjutan kejuaraan Paralayang Pelangi Nusantara beberapa waktu lalu yang berjalan lancar dan mendapat antusiasme tinggi dari para olahragawan.
Sky Lancing, kata Kargono, sebelumnya telah diresmikan oleh Asisten Potensi Dirgantara Kepala Staf Angkatan Udara (Aspotdirga KSAU) Marsekal Muda TNI Bowo Budiarto, sebagai tempat berlatih dan bertanding paralayang.
"Peresmian oleh jenderal bintang dua tersebut membuat Sky Lancing semakin dikenal luas," ujarnya.
Menurut dia, pertandingan ekshibisi paralayang memang harus rutin digelar untuk menguatkan mental sekaligus melihat kesiapan atlet-atlet asal NTB.
Dalam Kejuaraan Nasional Paralayang Pelangi Nusantara yang sebelumnya digelar, mendapat animo cukup bagus karena ada 80 atlet yang terlibat.
"Hampir seluruh kabupaten dan kota di NTB mengirimkan atlet paralayang terbaiknya. Itu menunjukkan memang kita di NTB ini memiliki potensi atlet paralayang," ucapnya.
Sky Lancing, menurut Kargono, kini menjadi salah satu titik paralayang yang mendapat pengakuan nasional. Dalam kejuaraan sebelumya, ada puluhan atlet dari Papua, Sulawesi Tengah, Bali, Jawa Timur, dan Jakarta.
Ia optimis olahraga aero sport yang dilaksanakan di NTB, akan berjalan sukses. Terlebih, lokasi Sky Lancing sendiri tak jauh dari salah satu destinasi unggulan Indonesia, yaitu Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika.
"Olahraga ini sekaligus menjadi salah satu sarana promosi pariwisata, khususnya KEK Mandalika," katanya.