Mataram (ANTARA) - Dinas Komunikasi Informatika Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan layanan jaringan Wireless Fidelity (WiFi) gratis yang disediakan kelurahan dan kecamatan untuk meningkatkan literasi informasi masyarakat.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Jumat, mengatakan saat ini Diskominfo telah memasang layanan WiFi gratis pada 41 titik tersebar pada enam kecamatan dan layanan itu bisa diakses oleh masyarakat umum ketika berada di areal tersebut.
"Selain di enam kantor camat, juga ada di beberapa kelurahan, dan ruang-ruang publik seperti di Taman Sangkareang, Taman Udayana, Loang Baloq dan Pantai Ampenan," katanya.
Menurutnya, jaringan WiFi gratis yang ada di kecamatan dan kelurahan dikelola oleh kelompok informasi masyarakat (KIM) yang memiliki literasi digital untuk memberikan informasi program-program pemerintah ke publik.
Namun, jaringan WiFi gratis di kelurahan, katanya, diprioritaskan pada kelurahan yang memang membutuhkan dengan kriteria antara lain padat penduduk dan didominasi oleh keluarga prasejahtera.
"Kelurahan yang memiliki penduduk dengan tingkat kondisi ekonomi lebih baik, tidak kita siapkan. Kita yakin masyarakatnya sudah mandiri memiliki jaringan WiFi sendiri," katanya.
Lebih jauh Swandiasa mengatakan selain pemasangan jaringan WiFi gratis oleh Diskominfo, tahun ini juga dilakukan oleh kalangan Anggota DPRD melalui dana aspirasi.
"Hal itu patut kita apresiasi sebab legislatif sudah berkontribusi dalam proses digitalisasi masyarakat secara masif. Untuk titik-titiknya yang tahu persis anggota dewan, tapi informasinya diprioritaskan untuk 'konstituen'," katanya.
Lebih jauh menurut Swandiasa, anggaran untuk satu titik layanan wi-fi gratis melalui KIM dialokasikan sebesar Rp12 juta per tahun.
"Dana tersebut sudah termasuk untuk pembayaran langganan internet dan honor pengurus KIM," katanya menambahkan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Jumat, mengatakan saat ini Diskominfo telah memasang layanan WiFi gratis pada 41 titik tersebar pada enam kecamatan dan layanan itu bisa diakses oleh masyarakat umum ketika berada di areal tersebut.
"Selain di enam kantor camat, juga ada di beberapa kelurahan, dan ruang-ruang publik seperti di Taman Sangkareang, Taman Udayana, Loang Baloq dan Pantai Ampenan," katanya.
Menurutnya, jaringan WiFi gratis yang ada di kecamatan dan kelurahan dikelola oleh kelompok informasi masyarakat (KIM) yang memiliki literasi digital untuk memberikan informasi program-program pemerintah ke publik.
Namun, jaringan WiFi gratis di kelurahan, katanya, diprioritaskan pada kelurahan yang memang membutuhkan dengan kriteria antara lain padat penduduk dan didominasi oleh keluarga prasejahtera.
"Kelurahan yang memiliki penduduk dengan tingkat kondisi ekonomi lebih baik, tidak kita siapkan. Kita yakin masyarakatnya sudah mandiri memiliki jaringan WiFi sendiri," katanya.
Lebih jauh Swandiasa mengatakan selain pemasangan jaringan WiFi gratis oleh Diskominfo, tahun ini juga dilakukan oleh kalangan Anggota DPRD melalui dana aspirasi.
"Hal itu patut kita apresiasi sebab legislatif sudah berkontribusi dalam proses digitalisasi masyarakat secara masif. Untuk titik-titiknya yang tahu persis anggota dewan, tapi informasinya diprioritaskan untuk 'konstituen'," katanya.
Lebih jauh menurut Swandiasa, anggaran untuk satu titik layanan wi-fi gratis melalui KIM dialokasikan sebesar Rp12 juta per tahun.
"Dana tersebut sudah termasuk untuk pembayaran langganan internet dan honor pengurus KIM," katanya menambahkan.