Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan, kerugian dampak bencana alam angin puting beliung yang merusak ratusan rumah warga di Kecamatan Keruak dan Jerowaru pada Minggu, 9 Oktober 2022 mencapai Rp500 juta.
"Total rumah yang rusak itu sebanyak 164 unit, baik rusak berat, rusak ringan maupun sedang," kata Kepala BPBD Lombok Timur, Lalu Muliadi di Selong, Sabtu.
Untuk bantuan yang akan diberikan kepada korban berupa uang dan disesuaikan dengan tingkat kerusakan rumah mereka atau bervariasi. Dalam penyaluran bantuan dampak angin puting beliung tersebut akan didampingi oleh kepala wilayah di masing-masing desa. "Masyarakat sendiri yang membeli bahan, termasuk biaya upah perbaikan," katanya.
Sebelumnya, ratusan rumah warga di enam dusun di wilayah Desa Tanjung Luar, Kecamatan Keruak dan dua dusun di Desa Peremas, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat disapu angin puting beliung pada Minggu, 9 Oktober 2022 lalu.
"Kita menerima laporan bencana puting beliung yang merusak puluhan rumah warga di wilayah Tanjung Luar dan Jerowaru," kata Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nicolas Oesman saat dikonfirmasi di Selong.
Adapun perinciannya dusun Toroh Selatan sebanyak 8 unit, Dusun Kampung Koko sebanyak 13 unit, Dusun Muhajirin sebanyak 17 unit, Dusun Kampung Tengah sebanyak empat unit, Dusun Kampung Baru Selatan sebanyak 15 unit, Dusun Kampung Baru sebanyak 38 unit, kantor Syahbandar dan Mushalla mengalami kerusakan. Sementara yang mengalami rusak berat sebanyak 19 unit dan rusak ringan sebanyak 75 unit. "Namun dalam musibah tersebut tidak ada korban jiwa melainkan kerugian material," katanya.
Baca juga: BPBD Mataram mengingatkan warga di pinggir sungai waspada banjir
Baca juga: BPBD Mataram siap turun ke sekolah mengedukasi mitigasi bencana
Ia mengatakan, bencana alam puting beliung tersebut terjadi secara tiba-tiba yang disertai hujan lebat, sehingga menyebabkan warga yang berada di dalam rumah menjadi panik dan berhamburan keluar rumah untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan terjadi. Selain puluhan rumah rusak, angin puting beliung tersebut juga menyebabkan sejumlah pohon tumbang yang menyebabkan tertimpa rumah warga. "Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu," katanya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang yang dapat menimbulkan bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang.
"Total rumah yang rusak itu sebanyak 164 unit, baik rusak berat, rusak ringan maupun sedang," kata Kepala BPBD Lombok Timur, Lalu Muliadi di Selong, Sabtu.
Untuk bantuan yang akan diberikan kepada korban berupa uang dan disesuaikan dengan tingkat kerusakan rumah mereka atau bervariasi. Dalam penyaluran bantuan dampak angin puting beliung tersebut akan didampingi oleh kepala wilayah di masing-masing desa. "Masyarakat sendiri yang membeli bahan, termasuk biaya upah perbaikan," katanya.
Sebelumnya, ratusan rumah warga di enam dusun di wilayah Desa Tanjung Luar, Kecamatan Keruak dan dua dusun di Desa Peremas, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat disapu angin puting beliung pada Minggu, 9 Oktober 2022 lalu.
"Kita menerima laporan bencana puting beliung yang merusak puluhan rumah warga di wilayah Tanjung Luar dan Jerowaru," kata Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nicolas Oesman saat dikonfirmasi di Selong.
Adapun perinciannya dusun Toroh Selatan sebanyak 8 unit, Dusun Kampung Koko sebanyak 13 unit, Dusun Muhajirin sebanyak 17 unit, Dusun Kampung Tengah sebanyak empat unit, Dusun Kampung Baru Selatan sebanyak 15 unit, Dusun Kampung Baru sebanyak 38 unit, kantor Syahbandar dan Mushalla mengalami kerusakan. Sementara yang mengalami rusak berat sebanyak 19 unit dan rusak ringan sebanyak 75 unit. "Namun dalam musibah tersebut tidak ada korban jiwa melainkan kerugian material," katanya.
Baca juga: BPBD Mataram mengingatkan warga di pinggir sungai waspada banjir
Baca juga: BPBD Mataram siap turun ke sekolah mengedukasi mitigasi bencana
Ia mengatakan, bencana alam puting beliung tersebut terjadi secara tiba-tiba yang disertai hujan lebat, sehingga menyebabkan warga yang berada di dalam rumah menjadi panik dan berhamburan keluar rumah untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan terjadi. Selain puluhan rumah rusak, angin puting beliung tersebut juga menyebabkan sejumlah pohon tumbang yang menyebabkan tertimpa rumah warga. "Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu," katanya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang yang dapat menimbulkan bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang.