Malaka, Lombok Utara (ANTARA) - Puluhan rumah warga di Dusun Setangi, Desa Malaka, Lombok Utara, Minggu (16/10) tertutup lumpur setinggi sekitar satu meter akibat banjir bandang yang melanda kawasan tersebut.

Dari pantauan ANTARA, lumpur tebal menutupi rumah warga dan perabot milik warga turut menjadi korban. Pemilik rumah sendiri sudah dievakuasi saat awal terjadi banjir bandang tersebut.

Bahkan sungai yang berada di dusun tersebut saat ini rata dengan tanah karena diterjang banjir bandang. Padahal sungai tersebut diketahui memiliki kedalaman sekitar dua meter, namun saat ini posisinya rata dengan tanah di atasnya.

Musibah bencana alam tersebut terjadi setelah hujan lebat mengguyur daerah tersebut sejak Minggu (16/10) sekitar pukul 14.00 WITA dan sampai berita ini diturunkan hujan masih mengguyur kawasan tersebut.

"Warga sampai sekarang masih khawatir akan terjadi banjir bandang susulan karena curah hujan masih tinggi," kata salah seorang warga, Muhali.

Baca juga: Banjir bandang terjang empat dusun Desa Malaka Lombok Utara dan 5 rumah roboh

Baca juga: Akses jalan wisata Senggigi-Malimbu masih tertutup total akibat longsor

Baca juga: Ruas jalan wisata Senggigi-Malimbu terputus akibat longsor

Sebelumnya, Banjir bandang menerjang empat dusun di Desa Malaka, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Minggu (16/10), sehingga 420 kepala keluarga (KK) harus diungsikan. 

Kepala Desa Malaka, Akmaludin kepada Antara, menyebutkan empat dusun itu, yakni, Setangi, Nipah, Lendang Luar dan Badung. 

"Banjir bandang setinggi lutut orang dewasa menerjang rumah warga," katanya. 

Baca juga: Ruas jalan Lombok Barat-Lombok Utara terputus akibat longsor

Sebanyak lima rumah, yakni, di Dusun Lendang Luar, Dusun Badung dan Dusun Setangi roboh. 

Ia menyebutkan banjir bandang itu akibat dari hujan lebat yang melanda kawasan tersebut sejak Minggu (16/10) pukul 14.00 WITA sampai berita ini diturunkan. 

"Air berasal dari Bukit Setangi setelah hujan melanda dari siang hari," katanya. 

Warga yang terdampak banjir saat ini harus diungsikan ke tempat yang aman. 



 

Pewarta : Ahmad Khaerul Arham*Yusril
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024