Malaka, Lombok Utara (ANTARA) - 12 rumah di Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, rusak berat akibat diterjang banjir bandang. 

Tidak ada korban jiwa ataupun luka dalam bencana itu, namun kerugian materil ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Kepala Desa (Kades) Malaka, Akmaludin, di Malaka, Senin mengatakan, bencana longsor dan banjir yang menerjang kawasan itu diduga dipicu akibat gempa yang terjadi pada 2018, sehingga setiap tahun terjadi banjir di kawasan tersebut karena tanahnya masih labil.

"12 rumah warga rusak berat, diduga dampak dari getaran gempa yang terjadi tahun 2018 lalu, tanahnya juga masih labil, jadi setiap tahun pasti banjir," katanya.

Petugas saat ini masih melakukan asesmen dan penanganan di lokasi kejadian serta tetap mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati dengan berbagai potensi kebencanaan.

Ia menambahkan tanah longsor dan banjir yang menerjang wilayahnya mengakibatkan 473 kepala keluarga (KK) atau 1.482 jiwa terpaksa diungsikan ke lokasi yang tidak terkena banjir.

Selain mengakibatkan 12 rumah warga rusak berat, kata Akmaludin, tanah longsor dan banjir juga menyebabkan puluhan rumah warga terancam.

Ia berharap pemerintah daerah segera melakukan penanganan lebih lanjut. Dan untuk pembangunan atau perbaikan rumah warga yang rusak berat tersebut segera ditindak lanjuti.

"Kami berharap pemerintah daerah segera bertindak," katanya.

Pewarta : IAIH Magang
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024