Bencana hidrometeorologi landa 11 kecamatan di Sukabumi

id Bencana Hidrometeorologi ,Kabupaten Sukabumi ,BPBD ,Hujan Deras ,Cuaca Ekstrem ,Longsor ,Angin Puting Beliung

Bencana hidrometeorologi landa 11 kecamatan di Sukabumi

Petugas BPBD Kabupaten Sukabumi bersama unsur Forkopimcam Cicurug saat meninjau lokasi TPT ambruk akibat longsor yang terjadi di Kampung Nyalindung, RT 03/04, Desa/Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jabar pada Senin, (11/11/2024). ANTARA/ (Aditya A Rohman)

Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Hasil rekapitulasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan ada 12 desa di 11 kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jabar yang dilanda bencana hidrometeorologi yakni longsor dan angin puting beliung.

"Tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini, hanya saja sebanyak 14 kepala keluarga atau 42 jiwa terdampak bencana," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdaops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Senin.

Adapun kejadian bencana tanah longsor di Kampung Nyalindung, RT 03/04, Desa/Kecamatan Cicurug, Kampung Warungceuri, RT 14/6, Desa Pondokkaso Landeuh, Kecamatan Parugkuda, Kampung Cirampo, RT 43/9, Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampangtengah.

Kemudian, Kampung Babakangobang, RT 4/5, Desa Cibunarjaya, Kecamatan Ciambar, Kampung Ancol, RT 04/03, Desa Citamiang, Kecamatan Purabaya dan Kampung Babakanpeundeuy, RT 03/03, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu.

Sementara untuk bencana angin kencang terjadi di Kampung Tangkil, RT 01/05, Desa Lebaksari, Kecamatan Parakansalak, Kampung Sekarwangi, RT 04/17, Kelurahan/Kecamatan Cibadak, Kampung Manggu, Desa Cikidang, Kecamatan Cikidang.

Selanjutnya, Kampung CIhanjawar, RT 01/07, Desa Pangkalan, Kecamatan Cikidang, Kampung CIkadu, RT 02/07, Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh dan Kampung Cigadog, RT 06/02, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan.

Baca juga: Cuaca ekstrem, Lombok Tengah kini berstatus darurat bencana

Akibat kejadian ini sebanyak empat unit rumah rusak sedang, delapan unit rusak ringan dan delapan unit terancam. Kemudian untuk fasilitas umum, ada satu unit sekolah mengalami kerusakan dan empat unit tembok penahan tanah (TPT) ambruk. Untuk kerugian ditaksir mencapai Rp350 ribu.

Bencana ini dipicu oleh hujan deras disertai angin kencang yang terjadi dari pagi hingga menjelang malam. Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada karena potensi terjadinya bencana hidrometeorologi cukup tinggi.

Bahkan sesuai prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan hujan deras disertai angin kencang masih berpotensi turun dalam beberapa hari ke depan yang bisa memicu terjadinya bencana serupa seperti longsor, angin puting beliung, banjir dan lainnya.

Baca juga: Brimob evakuasi korban terdampak erupsi Lewotobi NTT

Daeng mengatakan untuk meminimalkan dampak bencana dan mempercepat penanggulangan, pihaknya sudah menyiagakan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sukabumi serta petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK).

Selain itu, ia mengimbau kepada warga jika di daerahnya atau mengetahui adanya kejadian bencana untuk segera melapor kepada instansi pemerintahan terdekat agar bisa segera ditindaklanjuti sehingga kerugian bisa ditekan.