Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menetapkan status darurat bencana pasca-ratusan rumah warga rusak dan puluhan pohon tumbang dampak cuaca ekstrem yang terjadi di awal November 2024.
"Dengan kondisi hujan lebat yang disertai angin kencang dan mengakibatkan kerusakan rumah warga, kami menetapkan status darurat bencana," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah Ridwan Maruf di Lombok Tengah, Senin.
Ia mengatakan berdasarkan data sementara, BPBD mencatat dampak cuaca ekstrem tersebut mengakibatkan 282 rumah di Kecamatan Jonggat rusak, bait itu rusak ringan maupun rusak berat.
Adapun desa yang terdampak bencana, di antaranya Desa Puyung, Desa Gemel, Labulia, Nyerot, Ubung, Bonjeruk, dan Batu Tulis.
"Paling parah itu di Kecamatan Jonggat. Kalau di kecamatan lain belum masuk laporan," katanya.
Baca juga: BPBD data dampak cuaca ekstrem di Lombok Tengah
Selain mengakibatkan ratusan rumah warga rusak, dampak hujan lebat yang disertai angin kencang itu mengakibatkan sejumlah pohon tumbang di jalan by pass perbatasan wilayah Lombok Barat menuju jalan by pass bandara.
"Kemudian, di Kota Praya dan di beberapa kecamatan, pohon yang tumbang mencapai 32 pohon," katanya.
Ia mengatakan untuk penyaluran bantuan material sedang dalam proses dan petugas sedang melakukan pendataan kerusakan kebutuhan masyarakat atau para korban.
"Kerusakan dampak cuaca ini bervariasi, sehingga kami melakukan pendataan, baru diberikan bantuan material, seperti kayu, spandek maupun semen," katanya.
Baca juga: PJU terdampak cuaca ekstrem di Lombok Tengah diperbaiki
Ia mengatakan penanganan dampak bencana ini akan dilaksanakan koordinasi dengan dinas terkait, karena jika ada rumah warga yang membutuhkan penanganan membangun ulang tidak bisa ditangani oleh BPBD.
"Artinya, penanganan dampak bencana ini bisa saja dilaksanakan melalui program di Dinas Perumahan dan Permukiman Lombok Tengah," katanya.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada saat terjadi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan tanah longsor, banjir dan pohon tumbang di wilayah Kabupaten Lombok Tengah.
"Informasi dari BMKG, musim hujan dimulai November 2024, kami harapkan masyarakat tetap waspada saat terjadi hujan lebat yang disertai angin kencang," katanya.
Sebelumnya, hujan lebat dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang terjadi pada Sabtu (02/11) siang hingga sore dan mengakibatkan ratusan rumah warga rusak, serta pohon tumbang di Kabupaten Lombok Tengah.
Baca juga: BPBD beri bantuan logistik untuk korban cuaca ekstrem di Lombok Tengah