Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), memperbaiki penerangan jalan umum (PJU) yang padam terdampak cuaca ekstrem pada pertengahan Maret 2024.
"Kami sedang melakukan perbaikan PJU yang masih belum menyala secara bertahap," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lombok Tengah Lalu Herdan di Praya, Senin.
Kondisi PJU di Lombok Tengah di beberapa titik memang tidak menyala, karena kabelnya putus dampak cuaca ekstrem. Sehingga pihaknya terus melakukan penyisiran untuk memperbaiki PJU tersebut.
"PJU yang padam ini tidak semua, hanya di beberapa titik," katanya.
Baca juga: BPBD data dampak cuaca ekstrem di Lombok Tengah
Ia mengatakan perbaikan PJU ini masih difokuskan di Kota Praya, karena keterbatasan petugas dan mobil tangga yang sempat tidak berfungsi. Namun, mobil tangga tersebut kini telah bisa difungsikan, sehingga perbaikan PJU bisa dilakukan.
"Dalam waktu dekat PJU di Kota Praya segera menyala. Termasuk yang di kecamatan kita lakukan perbaikan secara bertahap," ujarnya.
Ia mengatakan ribuan titik PJU yang terpasang di Lombok Tengah ini tidak semua menjadi tanggung jawab Dinas Perhubungan Lombok Tengah. Namun, untuk PJU yang berada di jalan provinsi atau di jalan negara itu menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi NTB untuk melakukan perbaikan.
"Artinya untuk pemeliharaan tergantung titiknya, kalau di jalan kabupaten yang menangani kita," katanya.
Baca juga: 13 rumah rusak dampak cuaca ekstrem di Lombok Tengah
Ia berharap masyarakat agar bersabar jika masih ada PJU yang belum menyala atau belum bisa diperbaiki, karena keterbatasan petugas dan mobil tangga yang dimiliki.
"Semua PJU di Lombok Tengah kita upayakan bisa menyala," katanya.
Sebelumnya, dampak cuaca ekstrem yang terjadi pada 11-17 Maret 2024 di wilayah Kabupaten Lombok Tengah mengakibatkan puluhan pohon tumbang dan puluhan rumah warga rusak diterjang pohon tumbang.
Selain itu, pohon tumbang mengakibatkan listrik padam dan rumah warga rusak akibat angin puting beliung.
"Total rumah warga yang rusak dampak cuaca ekstrem itu mencapai 32 unit di 12 kecamatan di Lombok Tengah," kata Kepala BPBD Lombok Tengah Ridwan Maruf.
Baca juga: Pemkab Lombok Tengah memangkas pohon antisipasi cuaca ekstrem
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada awal bulan Ramadhan atau pertengahan Maret 2024.
"Waspada potensi cuaca ekstrem tanggal 11-17 Maret 2024 di wilayah NTB," kata Kepala Stasiun Meteorologi Zaenuddin Abdul Majid, Lombok Satria Topan Primadi.
BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode 11-17 Maret 2024 di wilayah Kabupaten Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, dan Kota Mataram.
"Selain itu, juga di wilayah Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, Kota Bima,.dan Dompu pada pagi hingga dini hari," katanya.
Baca juga: Petugas PLN berjibaku di tengah cuaca ekstrem melanda Lombok