BPBD beri bantuan logistik untuk korban cuaca ekstrem di Lombok Tengah

id BPBD Lombok Tengah ,NTB,Cuaca ekstrem,Bantuan,korban

BPBD beri bantuan logistik untuk korban cuaca ekstrem di Lombok Tengah

Petugas BPBD Lombok Tengah, Provinsi NTB saat memberikan bantuan logistik kepada warga yang terkena dampak cuaca ekstrem, Kamis (14/03/2024) (ANTARA/Akhyar Rosidi)

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyalurkan bantuan logistik kebutuhan pokok kepada para korban yang rumahnya rusak dampak bencana cuaca ekstrem pada pekan ini.

"Kita telah memberikan bantuan logistik kepada para korban," kata Kepala BPBD Kabupaten Lombok Tengah Ridwan Maruf di Praya, Kamis.
 

Ia mengatakan bantuan logistik yang diberikan kepada warga yang terkena dampak cuaca ekstrem, baik itu pohon tumbang maupun angin puting beliung berupa beras, minyak, me instan dan kebutuhan pokok lainnya.

"Kita juga memberikan bantuan terpal untuk dijadikan atap rumah sementara sambil menunggu bantuan material," katanya.

Ia mengatakan untuk pemberian bantuan material bagi warga yang rumahnya rusak belum bisa dilakukan, karena harus menunggu hasil pendataan material yang dibutuhkan warga untuk memperbaiki rumahnya.

"Yang diberikan untuk bantuan material adalah stimulan, sehingga kita tunggu hasil pendataan dulu," katanya.

Ia mengatakan berdasarkan data sementara jumlah rumah yang rusak tertimpa pohon tumbang maupun angin puting beliung di Lombok Tengah mencapai 32 rumah. Rumah yang rusak tersebut tersebar di 12 kecamatan, karena hujan ekstrem yang disertai angin kencang hampir terjadi di 12 kecamatan tersebut.

"Lokasi rumah yang rusak itu tersebar di 12 kecamatan," katanya.

Selain merusak rumah warga, dampak cuaca ekstrem yang terjadi pada pekan ini mengakibatkan sekitar 50 pohon tumbang yang merusak rumah warga dan menutup akses jalan. "Pohon yang tumbang itu telah dievakuasi semua," katanya.
 

Berdasarkan informasi dari BMKG cuaca ekstrem ini diprakirakan terjadi hingga empat hari ke depan atau sampai 17 Maret 2024. Sehingga, masyarakat diharapkan tetap waspada saat melakukan aktivitas ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang.

"Untuk korban jiwa tidak ada. Kita berharap warga tetap waspada, terlebih saat berkendara di jalan raya," katanya.