Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Wakul, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), rentan terkena banjir saat musim hujan, seperti halnya saat terjadi hujan lebat pada pekan kemarin.
Kepala Sekolah SDN 2 Wakul, Suharmin Spd, Kamis, mengatakan disaat musim hujan SDN tersebut rentan banjir, karena saluran irigasi yang kecil dan keadaan lokasi bangunan lebih rendah dari pada jalanan.
"SD kami ini kalau hujan lebat pasti banjir, karena di depan ada saluran irigasi yang kecil, sehingga tidak bisa menopang air yang mengalir, maka air itu akan meluap ke SD ini karena bangunanya lebih rendah," katanya.
Selain itu, dengan kondisi banjir tersebut beberapa fasilitas rusak dan mengganggu aktivitas belajar mengajar.
"Saat hujan kemarin beberapa fasilitas terendam dan rusak seperti komputer, meja, bangku, berkas-berkas, itulah yang mengganggu aktivitas belajar di SD ini," katanya.
Ia berharap, pemerintah daerah bisa membantu dari segi perbaikan jaringan irigasi dan bangunan agar lebih ditinggikan, supaya sekolah tersebut layak untuk dipergunakan dan tidak lagi banjir meskipun hujan lebat.
"Kami berharap sekolah ini bisa dinaikkan pondasinya agar bangunannya lebih tinggi dengan jalanan, karena tiga kali sepekan kita membersihkan bekas-bekas banjir," katanya.
Kepala Sekolah SDN 2 Wakul, Suharmin Spd, Kamis, mengatakan disaat musim hujan SDN tersebut rentan banjir, karena saluran irigasi yang kecil dan keadaan lokasi bangunan lebih rendah dari pada jalanan.
"SD kami ini kalau hujan lebat pasti banjir, karena di depan ada saluran irigasi yang kecil, sehingga tidak bisa menopang air yang mengalir, maka air itu akan meluap ke SD ini karena bangunanya lebih rendah," katanya.
Selain itu, dengan kondisi banjir tersebut beberapa fasilitas rusak dan mengganggu aktivitas belajar mengajar.
"Saat hujan kemarin beberapa fasilitas terendam dan rusak seperti komputer, meja, bangku, berkas-berkas, itulah yang mengganggu aktivitas belajar di SD ini," katanya.
Ia berharap, pemerintah daerah bisa membantu dari segi perbaikan jaringan irigasi dan bangunan agar lebih ditinggikan, supaya sekolah tersebut layak untuk dipergunakan dan tidak lagi banjir meskipun hujan lebat.
"Kami berharap sekolah ini bisa dinaikkan pondasinya agar bangunannya lebih tinggi dengan jalanan, karena tiga kali sepekan kita membersihkan bekas-bekas banjir," katanya.