Mataram (ANTARA) - Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo TGB H Muhammad Zainul Majdi bersilaturahim ke Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
TGB datang ke ponpes asuhan KH Afifuddin Dimyati atau yang akrab disapa Gus Awis. Secara terang-terangan Doktor Ahli Tafsir Alquran itu menyampaikan kekaguman kepada Gus Awis.
"Salah satu kiai muda yang begitu produktif menulis dan karyanya ditulis dengan bahasa Arab yang baik," katanya.
Pada pertemuan yang berlangsung Senin (24/10), TGB memang diberikan lima buku karya Gus Awis yang ditulis pakai bahasa Arab. Kepada para santri, TGB mendorong tradisi menulis yang dilakukan Gus Awis ini dapat ditiru.
"Santri-santri harus mengikuti jejak KH Afifuddin ini, penulis yang produktif," ucapnya.
Gus Awis termasuk jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027. Ia merupakan lulusan Universitas Al Azhar, Mesir.
Mengutip dari situs PWNU Jatim online beberapa buku karangan Gus Awis, antara lain Muhadarah fi Ilm Lughah al Ijtima'i (Dar Ulum al Lughawiyah, Surabaya, 2010), Sosiolinguistik (UINSA Press, 2013), Mawarid al Bayan fi Ulum al Qur’an (Lisan Arabi, 2014).
Safa al Lisaan fi I'rab al Qur’an (Lisan Arabi, 2015), al-Syamil fi Balaghat al-Quran (3 jilid, 2019), Irsyad al-Darisin ila Ijma’ al-Mufassirin, ‘Ilm al-Tafsir: Ushuluh wa Manahijuhu (Lisan Arabi, 2019), dan Jam’u al-‘Abir fi Kutub al-Tafsir (2 jilid, Lisan Arabi, 2019).
Asy-Syamil fi Balaghatil Quran dan Jam’u al-‘Abir fi Kutub al-Tafsir, karya ini dibaca oleh Mahasiswa yang sedang belajar di Al-Azhar Mesir.
Buku Asy-Syamil membahas nilai kesusastraan Alqurab lengkap mulai dari Fatihah hingga an-Annas, dan mengungkapkan beberapa faktor yang membuat kitab suci ini istimewa dibanding kitab suci lainnya.
Sementara kitab Jam’ul Abir fi Kutubit Tafsir menjelaskan metode penulisan lebih dari 440 kitab tafsir sepanjang sejarah Islam, secara berurutan mulai mufassir zaman sahabat sampai mufassir abad 15 hijriah.
Kitab ini juga mengkaji sejumlah kitab tafsir berbagai aliran yakni Ahlussunnah, Syiah, Mu’tazilah, Khawarij, bahkan sufi dan batiniyah. Dalam Jam’ul Abir, kitab-kitab tafsir dunia juga diurutkan sesuai tahun meninggalnya mufassir.
Ini sangat membantu dalam rangka mengetahui perkembangan studi tafsir sepanjang sejarah Islam.
Dari 440 kitab tafsir yang dibahas, sebagian besar mengenalkan tafsir-tafsir karya ulama Nusantara, dan Asia Tenggara ke dunia Islam
Gus Awis adalah putra Kiai Dimyati bin Kiai Romli At-Tamimi. Kiai Romli At-Tamim adalah seorang Mursyid (Guru) Thoriqoh Mu’tabaroh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah.
Sementara dari jalur ibu, Gus Awis merupakan cucu dari Kiai Ahmad Marzuki Zahid Langitan yang nasabnya sampai ke Sunan Bonang, Tuban.
Kedatangan TGB Zainul Majdi di ponpes asuhan Gus Awis disambut antusias oleh ribuan santri.
Gus Awis mengaku sangat senang dikunjungi TGB Zainul Majdi. Dia berharap TGB tetap konsisten memperjuangkan kemajuan bangsa dan moderatisme dalam Islam.
TGB datang ke ponpes asuhan KH Afifuddin Dimyati atau yang akrab disapa Gus Awis. Secara terang-terangan Doktor Ahli Tafsir Alquran itu menyampaikan kekaguman kepada Gus Awis.
"Salah satu kiai muda yang begitu produktif menulis dan karyanya ditulis dengan bahasa Arab yang baik," katanya.
Pada pertemuan yang berlangsung Senin (24/10), TGB memang diberikan lima buku karya Gus Awis yang ditulis pakai bahasa Arab. Kepada para santri, TGB mendorong tradisi menulis yang dilakukan Gus Awis ini dapat ditiru.
"Santri-santri harus mengikuti jejak KH Afifuddin ini, penulis yang produktif," ucapnya.
Gus Awis termasuk jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027. Ia merupakan lulusan Universitas Al Azhar, Mesir.
Mengutip dari situs PWNU Jatim online beberapa buku karangan Gus Awis, antara lain Muhadarah fi Ilm Lughah al Ijtima'i (Dar Ulum al Lughawiyah, Surabaya, 2010), Sosiolinguistik (UINSA Press, 2013), Mawarid al Bayan fi Ulum al Qur’an (Lisan Arabi, 2014).
Safa al Lisaan fi I'rab al Qur’an (Lisan Arabi, 2015), al-Syamil fi Balaghat al-Quran (3 jilid, 2019), Irsyad al-Darisin ila Ijma’ al-Mufassirin, ‘Ilm al-Tafsir: Ushuluh wa Manahijuhu (Lisan Arabi, 2019), dan Jam’u al-‘Abir fi Kutub al-Tafsir (2 jilid, Lisan Arabi, 2019).
Asy-Syamil fi Balaghatil Quran dan Jam’u al-‘Abir fi Kutub al-Tafsir, karya ini dibaca oleh Mahasiswa yang sedang belajar di Al-Azhar Mesir.
Buku Asy-Syamil membahas nilai kesusastraan Alqurab lengkap mulai dari Fatihah hingga an-Annas, dan mengungkapkan beberapa faktor yang membuat kitab suci ini istimewa dibanding kitab suci lainnya.
Sementara kitab Jam’ul Abir fi Kutubit Tafsir menjelaskan metode penulisan lebih dari 440 kitab tafsir sepanjang sejarah Islam, secara berurutan mulai mufassir zaman sahabat sampai mufassir abad 15 hijriah.
Kitab ini juga mengkaji sejumlah kitab tafsir berbagai aliran yakni Ahlussunnah, Syiah, Mu’tazilah, Khawarij, bahkan sufi dan batiniyah. Dalam Jam’ul Abir, kitab-kitab tafsir dunia juga diurutkan sesuai tahun meninggalnya mufassir.
Ini sangat membantu dalam rangka mengetahui perkembangan studi tafsir sepanjang sejarah Islam.
Dari 440 kitab tafsir yang dibahas, sebagian besar mengenalkan tafsir-tafsir karya ulama Nusantara, dan Asia Tenggara ke dunia Islam
Gus Awis adalah putra Kiai Dimyati bin Kiai Romli At-Tamimi. Kiai Romli At-Tamim adalah seorang Mursyid (Guru) Thoriqoh Mu’tabaroh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah.
Sementara dari jalur ibu, Gus Awis merupakan cucu dari Kiai Ahmad Marzuki Zahid Langitan yang nasabnya sampai ke Sunan Bonang, Tuban.
Kedatangan TGB Zainul Majdi di ponpes asuhan Gus Awis disambut antusias oleh ribuan santri.
Gus Awis mengaku sangat senang dikunjungi TGB Zainul Majdi. Dia berharap TGB tetap konsisten memperjuangkan kemajuan bangsa dan moderatisme dalam Islam.