Mataram, 7/9 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai membangun kampung unggulan balai ternak ayam, guna memproduksi telur dan anak ayam unggulan secara berkelanjutan.
     "Untuk tahap awal berupa proyek percontohan Kampung Unggulan Balai (KUB) ternak ayam yang dilaksanakan di Kabupaten Lombok Tengah, dan akan dikembangkan di daerah lain," kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTB Hery Erpan Rayes, di Mataram, Jumat.
     Ia mengatakan KUB ternak ayam itu berorientasi penyediaan telur ayam dan bibit ayam unggulan berupa "day old chicken" (DOC) yang selama ini masih didatangkan dari luar daerah NTB.
     KUB ternak ayam yang sedang dikembangkan itu diyakini akan dapat menghasilkan bibit-bibit ayam dan telur unggulan, sehingga peternak di wilayah NTB tidak terus-menerus bergantung pada pasokan dari Bali dan daerah lainnya.
     "Pengembangan KUB ternak ayam itu merupakan salah satu upaya penyediaan kebutuhan telur dan daging ayam dalam jumlah yang memadai untuk masyarakat NTB," ujar mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi NTB itu.
     Sejauh ini, kata Erpan, kebutuhan daging ayam masyarakat NTB mencapai 1.800 ton atau setara dengan 1,2 juta ekor pertahun. Sebanyak 1.200 ton merupakan kebutuhan di Pulau Lombok dan sisanya 600 ton di Pulau Sumbawa.
     Sedangkan produksi ternak ayam belum mencukupi kebutuhan sehingga pelaku usaha di wilayah NTB masih mendatangkan daging beku (Child Meat) dari Pulau Jawa dan daerah lainnya untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
     Daging ayam beku untuk kebutuhan 'Kentucky Fried Chicken' (KFC) saja sekitar 10 ton per bulan. Daging ayam beku itu didatangkan dari Jawa dan Bali.  
     Produksi telur dan daging ayam di wilayah NTB belum mencukupi kebutuhan, karena antara lain usaha peternakan yang masih kurang, akibat kendala makanan ternak (pakan).
     Menurut Erpan, kebutuhan daging ayam masyarakat NTB erat kaitannya dengan peningkatan daya beli yang juga mengalami peningkatan cukup signifikan.
     "Semakin tinggi daya beli masyarakat, maka akan semakin tinggi kebutuhan daging ayam dan telur, sehingga peningkatan produksi pun sangat diharapkan," ujarnya. (*)


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024