Mataram, 13/9 (ANTARA) - Sepuluh daerah otonom atau kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meraih penghargaan "kampung media award" dari Pemerintah Provinsi NTB, atas kesuksesan mengembangkan jaringan informasi di kawasan pedesaan.
"Sepuluh kabupaten/kota dapat penghargaan kampung media, namun kategorinya berbeda-beda," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi NTB Ridwan Syah, di Mataram, Kamis.
Ridwan mengatakan, Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi yang akan memberikan penghargaan itu, pada Jumat (14/9) malam, namun kategori penghargaan tersebut baru akan diumumkan saat malam penganugerahan.
Selain itu, Gubernur NTB juga akan memberikan penghargaan kepada pemerintah kabupaten/kota yang meraih penghargaan duta informasi, namun hanya untuk satu kabupaten/kota.
"Juga akan ada penghargaan untuk 18 media massa lokal yang selama ini berpartisipasi aktif dalam menginformasikan proses pembangunan daerah hingga diketahui masyarakat desa," ujarnya.
Ke-18 media massa lokal di NTB yang meraih penghargaan kampung media itu terdiri dari sembilan media cetak, lima radio dan empat televisi.
Media cetak terdiri dari Lombok Post, Suara NTB, Radar Lombok, NTB Post, Sumbawa Barat Post, Gaung NTB, Sarangge Dompu, Suara Mandiri, dan Bima Ekspres.
Media radio terdiri dari RRI Mataram, Global FM Lombok, Oisvira FM, Bima FM, dan Radio Hamzanwadi. Media TV terdiri dari TVRI NTB, Selaparang TV, Sumbawa TV, dan Bima TV.
"Belasan media massa lokal itu terpantau dalam beberapa tahun, dan dinyatakan berhak meraih penghargaan kampung media," ujar Ridwan.
Ridwan mengatakan, pemberian penghargaan itu dimaksudkan untuk memotivasi peran serta media massa dalam proses pembangunan di wilayah NTB.
NTB terus berbenah menuju kemajuan yang berarti, dan peran media massa di wilayah setempat dipandang penting, karena dapat menjembatani informasi yang disajikan pemerintah untuk diketahui publik.
"Bentuk penghargaannya, selain plakat juga uang pembinaan yang bersifat memotivasi keberlanjutannya," ujarnya.
Selain penyebaran informasi melalui media massa lokal, Pemerintah Provinsi NTB juga terus berupaya memperbanyak kampung media, guna mencerdaskan bangsa melalui akses informasi valid sesuai kebutuhan masyarakat.
Sejauh ini, sudah ada 30 unit kampung media dan sedang diupayakan pembentukan 10 kampung media pada tahun ini dan 10 lagi tahun depan sehingga target 50 kampung media di akhir 2013 dapat terealisasi.
Program kampung media mulai diterapkan Pemprov NTB sejak 19 Desember 2008, yang diresmikan penggunaannya oleh Wakil Gubernur NTB H Badrul Munir, di Lingkungan Peresak Timur, Kelurahan Pagutan, Kota Mataram.
Pembentukan kampung media itu diprakarsai komunitas `Pelopor RT Digital`(Portal) pada sebidang pekarangan kosong seluas sekitar satu are di RT 01, Lingkungan Peresak Timur.
Layanan internet di kampung digital itu menggunakan akses "speedy" paket Rp750 ribu sebulan.
Komunitas Portal itu melibatkan 20 orang anggota yang difasilitasi dengan kabel 10 orang dan saluran "hotspot" untuk 10 pengakses.
Pengembangan kampung media itu terealisasi berkat jalinan kerja sama dengan manajemen PT Telkom NTB, sesuai target yang diharapkan.
Program pembentukan kampung media itu merupakan bagian dari tekad NTB maju dan berdaya saing yang akan dicapai di akhir 2013 atau diakhir masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2008-2013.
Implementasi salah program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2008-2013 itu, didukung alokasi anggaran sebesar Rp1,7 miliar lebih setiap tahun anggaran.
Kegiatan pokok yang diselenggarakan pada program kampung media itu, berupa pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi serta pengembangan program kampung media. (*)
"Sepuluh kabupaten/kota dapat penghargaan kampung media, namun kategorinya berbeda-beda," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi NTB Ridwan Syah, di Mataram, Kamis.
Ridwan mengatakan, Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi yang akan memberikan penghargaan itu, pada Jumat (14/9) malam, namun kategori penghargaan tersebut baru akan diumumkan saat malam penganugerahan.
Selain itu, Gubernur NTB juga akan memberikan penghargaan kepada pemerintah kabupaten/kota yang meraih penghargaan duta informasi, namun hanya untuk satu kabupaten/kota.
"Juga akan ada penghargaan untuk 18 media massa lokal yang selama ini berpartisipasi aktif dalam menginformasikan proses pembangunan daerah hingga diketahui masyarakat desa," ujarnya.
Ke-18 media massa lokal di NTB yang meraih penghargaan kampung media itu terdiri dari sembilan media cetak, lima radio dan empat televisi.
Media cetak terdiri dari Lombok Post, Suara NTB, Radar Lombok, NTB Post, Sumbawa Barat Post, Gaung NTB, Sarangge Dompu, Suara Mandiri, dan Bima Ekspres.
Media radio terdiri dari RRI Mataram, Global FM Lombok, Oisvira FM, Bima FM, dan Radio Hamzanwadi. Media TV terdiri dari TVRI NTB, Selaparang TV, Sumbawa TV, dan Bima TV.
"Belasan media massa lokal itu terpantau dalam beberapa tahun, dan dinyatakan berhak meraih penghargaan kampung media," ujar Ridwan.
Ridwan mengatakan, pemberian penghargaan itu dimaksudkan untuk memotivasi peran serta media massa dalam proses pembangunan di wilayah NTB.
NTB terus berbenah menuju kemajuan yang berarti, dan peran media massa di wilayah setempat dipandang penting, karena dapat menjembatani informasi yang disajikan pemerintah untuk diketahui publik.
"Bentuk penghargaannya, selain plakat juga uang pembinaan yang bersifat memotivasi keberlanjutannya," ujarnya.
Selain penyebaran informasi melalui media massa lokal, Pemerintah Provinsi NTB juga terus berupaya memperbanyak kampung media, guna mencerdaskan bangsa melalui akses informasi valid sesuai kebutuhan masyarakat.
Sejauh ini, sudah ada 30 unit kampung media dan sedang diupayakan pembentukan 10 kampung media pada tahun ini dan 10 lagi tahun depan sehingga target 50 kampung media di akhir 2013 dapat terealisasi.
Program kampung media mulai diterapkan Pemprov NTB sejak 19 Desember 2008, yang diresmikan penggunaannya oleh Wakil Gubernur NTB H Badrul Munir, di Lingkungan Peresak Timur, Kelurahan Pagutan, Kota Mataram.
Pembentukan kampung media itu diprakarsai komunitas `Pelopor RT Digital`(Portal) pada sebidang pekarangan kosong seluas sekitar satu are di RT 01, Lingkungan Peresak Timur.
Layanan internet di kampung digital itu menggunakan akses "speedy" paket Rp750 ribu sebulan.
Komunitas Portal itu melibatkan 20 orang anggota yang difasilitasi dengan kabel 10 orang dan saluran "hotspot" untuk 10 pengakses.
Pengembangan kampung media itu terealisasi berkat jalinan kerja sama dengan manajemen PT Telkom NTB, sesuai target yang diharapkan.
Program pembentukan kampung media itu merupakan bagian dari tekad NTB maju dan berdaya saing yang akan dicapai di akhir 2013 atau diakhir masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2008-2013.
Implementasi salah program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2008-2013 itu, didukung alokasi anggaran sebesar Rp1,7 miliar lebih setiap tahun anggaran.
Kegiatan pokok yang diselenggarakan pada program kampung media itu, berupa pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi serta pengembangan program kampung media. (*)