Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini menginstruksikan pendirian lumbung sosial di empat titik lokasi bencana banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang sejumlah desa di kawasan pesisir selatan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
"Ada beberapa lokasi rawan terisolir. Nah ini kan cuaca ekstrem masih terus terjadi. Puncak musim hujan masih lama. Dikhawatirkan dampak pada banjir susulan akan menghambat akses jalan menuju Kecamatan Munjungan," kata Mensos Risma usai meninjau dampak bencana banjir di Kecamatan Munjungan, Trenggalek, Minggu.
Tiba di lokasi banjir di Desa Tawing, di Kecamatan Munjungan, Mensos langsung mengecek titik-titik bencana. Dengan dibonceng sepeda motor, Mensos menuju bibir Sungai Kali Tengah.
Tanpa canggung, mantan Walikota Surabaya ini turun langsung ke sungai membantu petugas. Dari dalam sungai, Mensos ikut menarik material kayu besar yang terbawa banjir. Didampingi Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Mensos mengecek kesiapan bantuan Kementerian Sosial untuk mengatasi dampak banjir di kawasan itu.
Risma juga mengecek kesibukan di dapur umum di Desa Tawing, serta beberapa rumah warga yang terdampak banjir.
Menteri Sosial Tri Rismaharini memantau kesiapan dapur umum dan pendirian lumbung sosial di Desa Tawing, Kecamatan Munjungan, Trenggalek, Jawa Timur, Minggu (6/11/2022) (ANTARA/HO - Biro Humas Kemensos RI)
Kepada awak media, Risma menjelaskan bahwa bantuan Kemensos saat ini sudah tersalurkan Rp628 juta. Nilai bantuan masih akan ditambah lagi untuk logistik dan peralatan dapur.
"Kami akan pasok kebutuhan dapurnya, dan dorong agar mereka bisa mandiri dengan bantuan logistik yang Kemensos berikan, sehingga mereka (daerah-daerah yang rawan tersebut) bisa mandiri. Oleh karena itu Kemensos membangun lumbung sosial di empat titik sekaligus," katanya.
Titik-titik lumbung sosial ada di Desa Tawing (dua lokasi) , satu posko di Desa Bendoroto dan satu posko lainnya di Desa Bangun Kecamatan Munjungan. Lumbung sosial merupakan bentuk langkah-langkah preventif agar warga terjaga akses terhadap sumber logistik. Dari pengamatan, Mensos juga melihat arus air telah menyebabkan erosi jalan yang berada di sisi sungai.
Hal ini dikhawatirkan jalan akan semakin tergerus dan berdampak ke perumahan warga. Ia meminta masyarakat bergerak cepat. Untuk membantu warga, Kemensos akan mengirimkan bantuan alat berat. “Persiapannya harus cepat. Sehingga kebutuhan alat berat menjadi prioritas,” katanya.
Baca juga: BPBD Mataram mengerahkan personel tangani bagian area publik yang longsor
Baca juga: Kampung Tangguh Bencana susun miliki evakuasi
Kepada masyarakat, Mensos Risma berharap pengelolaan penanganan resiko bencana tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Ia meminta semua pihak gotong royong, melibatkan masyarakat. “Saya sangat percaya, kekuatan masyarakat itu karena doa. Dengan doa pasti Allah akan membantu mempermudah ini semua," ucapnya.
Bupati Nur Arifin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian dan kepedulian Mensos Risma. Tidak hanya bantuan buffer stock, paket sembako dan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) yang diberikan, Bu Risma juga akan membantu mencarikan alat berat serta bronjong yang sangat dibutuhkan saat ini. "Bahkan Ibu Risma turun langsung ke sungai membantu menarik material kayu besar yang terbawa banjir,” ucap Arifin.
"Ada beberapa lokasi rawan terisolir. Nah ini kan cuaca ekstrem masih terus terjadi. Puncak musim hujan masih lama. Dikhawatirkan dampak pada banjir susulan akan menghambat akses jalan menuju Kecamatan Munjungan," kata Mensos Risma usai meninjau dampak bencana banjir di Kecamatan Munjungan, Trenggalek, Minggu.
Tiba di lokasi banjir di Desa Tawing, di Kecamatan Munjungan, Mensos langsung mengecek titik-titik bencana. Dengan dibonceng sepeda motor, Mensos menuju bibir Sungai Kali Tengah.
Tanpa canggung, mantan Walikota Surabaya ini turun langsung ke sungai membantu petugas. Dari dalam sungai, Mensos ikut menarik material kayu besar yang terbawa banjir. Didampingi Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Mensos mengecek kesiapan bantuan Kementerian Sosial untuk mengatasi dampak banjir di kawasan itu.
Risma juga mengecek kesibukan di dapur umum di Desa Tawing, serta beberapa rumah warga yang terdampak banjir.
Kepada awak media, Risma menjelaskan bahwa bantuan Kemensos saat ini sudah tersalurkan Rp628 juta. Nilai bantuan masih akan ditambah lagi untuk logistik dan peralatan dapur.
"Kami akan pasok kebutuhan dapurnya, dan dorong agar mereka bisa mandiri dengan bantuan logistik yang Kemensos berikan, sehingga mereka (daerah-daerah yang rawan tersebut) bisa mandiri. Oleh karena itu Kemensos membangun lumbung sosial di empat titik sekaligus," katanya.
Titik-titik lumbung sosial ada di Desa Tawing (dua lokasi) , satu posko di Desa Bendoroto dan satu posko lainnya di Desa Bangun Kecamatan Munjungan. Lumbung sosial merupakan bentuk langkah-langkah preventif agar warga terjaga akses terhadap sumber logistik. Dari pengamatan, Mensos juga melihat arus air telah menyebabkan erosi jalan yang berada di sisi sungai.
Hal ini dikhawatirkan jalan akan semakin tergerus dan berdampak ke perumahan warga. Ia meminta masyarakat bergerak cepat. Untuk membantu warga, Kemensos akan mengirimkan bantuan alat berat. “Persiapannya harus cepat. Sehingga kebutuhan alat berat menjadi prioritas,” katanya.
Baca juga: BPBD Mataram mengerahkan personel tangani bagian area publik yang longsor
Baca juga: Kampung Tangguh Bencana susun miliki evakuasi
Kepada masyarakat, Mensos Risma berharap pengelolaan penanganan resiko bencana tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Ia meminta semua pihak gotong royong, melibatkan masyarakat. “Saya sangat percaya, kekuatan masyarakat itu karena doa. Dengan doa pasti Allah akan membantu mempermudah ini semua," ucapnya.
Bupati Nur Arifin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian dan kepedulian Mensos Risma. Tidak hanya bantuan buffer stock, paket sembako dan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) yang diberikan, Bu Risma juga akan membantu mencarikan alat berat serta bronjong yang sangat dibutuhkan saat ini. "Bahkan Ibu Risma turun langsung ke sungai membantu menarik material kayu besar yang terbawa banjir,” ucap Arifin.