Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Flores Timur, NTT menjelaskan bahwa RS Pratama Adonara, di Pulau Adonara yang sudah selesai dibangun pada 2018 lalu, belum beroperasi karena ketiadaan alat kesehatan (Alkes).

"Alasan belum beroperasi karena ketiadaan alat kesehatan. Karena anggaran untuk pengadaan alat kesehatan mencapai Rp25 miliar," kata Bupati Flores Timur Doris Alexander Rihi di Adonara, Kabupaten Flores Timur, Rabu.

RS Adonara adalah RS Pratama satu-satunya di pulau itu yang dibangun oleh pemerintah untuk membantu masyarakat di pulau itu agar bisa berobat tanpa harus ke RSUD di Kota Larantuka ibu kota Kabupaten Flores Timur.

RS itu juga dibangun selain untuk masyarakat di Pulau Adonara, tetapi juga bisa melayani masyarakat di Pulau Solor bagian Timur. RS Pratama itu dibangun sejak tahun 2012 dan diselesaikan pada pada tahun 2018 lalu. Letaknya berada di Desa Saosina, Kecamatan Adonara Timur. Saat ini gedung dari RS Adonara itu sudah rampung semua. Mulai dari IGD, Poliklinik, ruang rawat inap, ruang farmasi dan dapur.

Baca juga: RS Pertamedika IHC meluncurkan ambulans mini ICU ke KTT G20
Baca juga: Dinkes Denpasar dukung pembangunan rumah sakit KEK Sanur

Anggaran atau biaya pembangunan gedung RS Pratama itu sendiri mencapai Rp36,8 miliar yang bersumber dari dana APBN dan juga APBD. Doris mengatakan bahwa terkait permasalahan anggaran tersebut, dirinya sudah bersurat dan melaporkan ke Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, namun sampai saat ini belum ada kepastian. "Belum ada kepastian sampai saat ini kapan mulai beroperasinya, karena anggarannya juga belum ada.

Sementara itu Kadis Kesehatan Flores Timur dr Agustinus Ogie Silimalar mengatakan bahwa pada dasarnya pihaknya sudah menyiapkan SDM tenaga kesehatan. "Semua tenaga kesehatan sudah siap, termasuk dengan empat dokter. Tinggal menunggu operasinya RS Adonara ini saja," ujar dia.

 

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024