Lombok Tengah, NTB (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat memberikan akses bagi 280 pelaku UMKM untuk berjualan selama penyelenggaraan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah pada 11-13 Nopember 2022.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM NTB, Ahmad Masyhuri mengatakan dari 280 UMKM tersebut 250 diantaranya difasilitasi oleh Pemprov NTB dan 30 stan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, sehingga totalnya menjadi 280 UMKM.
"Terbanyak itu kuliner 80 persen, sisanya ekraf," ujarnya di Media Center Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Sabtu.
Ia menuturkan semua UMKM yang terlibat untuk WSBK Mandalika berasal dari 10 kabupaten dan kota di NTB. Di mana 20 persen diperuntukkan untuk UMKM dari Lombok Tengah. Kemudian Kabupaten Lombok Timur 13 persen dan sisanya di bawah 10 persen diberikan kabupaten kota lain yang ada di NTB.
"Sebagai tuan rumah, tentu Lombok Tengah paling besar," kata Masyhuri.
Menurut Masyhuri, seluruh UMKM yang terlibat ini sudah melalui kurasi atau mendapatkan pendampingan baik oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, termasuk juga oleh kabupaten dan kota. Tidak hanya itu, dari sejumlah UMKM ini merupakan binaan dari Kementerian Koperasi dan UKM, BUMN dan BUMD.
"Jadi tidak murni dari provinsi atau kabupaten dan kota. Tetapi kementerian dan BUMN juga ikut terlibat membina para UMKM ini," ucapnya.
Disinggung terkait menurunnya jumlah UMKM yang terlibat di WSBK tahun ini dibandingkan saat WSBK 2021 yang mencapai 375 UMKM, Masyhuri mengatakan pihaknya tidak mempermasalahkan penurunan jumlah UMKM yang terlibat. Pasalnya di WSBK tahun ini seluruh UMKM berada di areal dalam sirkuit atau sekitar tribun. Tidak seperti tahun lalu, di mana lokasi atau stan UMKM ada yang berada di luar area sirkuit.
"Memang dari sisi jumlah iya berkurang. Akan tetapi sekarang semuanya terkonsentrasi di dalam areal sirkuit. Jadi jauh lebih baik, karena tidak ada stan yang berada di luar," katanya.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM NTB, Ahmad Masyhuri mengatakan dari 280 UMKM tersebut 250 diantaranya difasilitasi oleh Pemprov NTB dan 30 stan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, sehingga totalnya menjadi 280 UMKM.
"Terbanyak itu kuliner 80 persen, sisanya ekraf," ujarnya di Media Center Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Sabtu.
Ia menuturkan semua UMKM yang terlibat untuk WSBK Mandalika berasal dari 10 kabupaten dan kota di NTB. Di mana 20 persen diperuntukkan untuk UMKM dari Lombok Tengah. Kemudian Kabupaten Lombok Timur 13 persen dan sisanya di bawah 10 persen diberikan kabupaten kota lain yang ada di NTB.
"Sebagai tuan rumah, tentu Lombok Tengah paling besar," kata Masyhuri.
Menurut Masyhuri, seluruh UMKM yang terlibat ini sudah melalui kurasi atau mendapatkan pendampingan baik oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, termasuk juga oleh kabupaten dan kota. Tidak hanya itu, dari sejumlah UMKM ini merupakan binaan dari Kementerian Koperasi dan UKM, BUMN dan BUMD.
"Jadi tidak murni dari provinsi atau kabupaten dan kota. Tetapi kementerian dan BUMN juga ikut terlibat membina para UMKM ini," ucapnya.
Disinggung terkait menurunnya jumlah UMKM yang terlibat di WSBK tahun ini dibandingkan saat WSBK 2021 yang mencapai 375 UMKM, Masyhuri mengatakan pihaknya tidak mempermasalahkan penurunan jumlah UMKM yang terlibat. Pasalnya di WSBK tahun ini seluruh UMKM berada di areal dalam sirkuit atau sekitar tribun. Tidak seperti tahun lalu, di mana lokasi atau stan UMKM ada yang berada di luar area sirkuit.
"Memang dari sisi jumlah iya berkurang. Akan tetapi sekarang semuanya terkonsentrasi di dalam areal sirkuit. Jadi jauh lebih baik, karena tidak ada stan yang berada di luar," katanya.