Denpasar Festival pesta rakyat dan apresiasi UMKM

id Denpasar Festival ,Denfes Ke-17 ,Pemkot Denpasar ,Jaya Negara ,UMKM Denpasar

Denpasar Festival pesta rakyat dan apresiasi UMKM

Masyarakat Kota Denpasar antusias menyaksikan penampilan seni tradisional yang dibawakan Sanggar Sekar Cempaka di salah satu panggung pelaksanaan Denpasar Festival Ke-17 di Lapangan Puputan, Kota Denpasar, Minggu (22/12/2024). ANTARA/Rolandus Nampu

Denpasar (ANTARA) -
Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menyatakan pelaksanaan Denpasar Festival merupakan festival rakyat dimana Pemkot Denpasar menghadirkan ragam hiburan dan apresiasi bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Denpasar.

Hal itu dikatakan Jaya Negara saat membuka rangakaian Denpasar Festival Ke-17 di Kawasan Titik Nol Catus Pata, Patung Catur Muka Denpasar, pada Minggu

Dia mengatakan Denfest mampu menjadi ajang promosi pelaku usaha dan perajin Denpasar untuk lebih dikenal masyarakat.

“Kami berharap Denfest menjadi wahana kreativitas di berbagai bidang, mulai dari seni, ekraf, teknologi, desain, modeling dan lain sebagainya yang mampu meningkatkan daya saing dan mendukung kemajuan ekonomi di Kota Denpasar,” katanya didampingi Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa.

Pembukaan kegiatan budaya dan UMKM ditabfai dengan peletakkan bola kristal dalam balutan Inaugurasi bertajuk Surya Candra oleh Walikota Denpasar Jaya Negara.

Rangkaian inaugurasi pembukaan Denfest kali ini diawali dengan pawai yang terdiri atas sajian kostum karnaval, dilanjutkan dengan kelompok Teruna-Teruni Denpasar, Gong Suling, Tari Janger dan Tari Baris.

Setelah pawai, pembukaan ajang tahunan yang sudah memasuki usia Ke-17 itu diwarnai atraksi tarian obor dengan konsep Glow in the Dark yang membuat tema Ngarumrum Kerta Langu Kilau Denpasar ini semakin nyata dalam visualisasi karya seni pertunjukan.

Baca juga: Harmoni budaya di karnaval drum Hong Kong

Jaya Negara menjelaskan tema “Ngarumrum Kerta Langu: Kilau Denpasar” di Denpasar Festival Ke-17 ini mencerminkan dua aspek penting yakni sebagai identitas kultural Denpasar dan dukungan pemerintah dalam bentuk strategi pembangunan.

Menurutnya, Denpasar tidak hanya melestarikan warisan leluhur, tetapi juga mengembangkannya menjadi sebuah ekspresi kontemporer yang relevan. Budaya menjadi akar yang kuat, dari mana tumbuh cabang kreativitas yang beragam, inklusif, dan terbuka terhadap pengaruh global.

Filosofi tema ini menurutnya diibaratkan seperti layangan Bali yang menari indah di langit, simbol harmoni antara tradisi yang kokoh dan modernitas yang memesona.

Baca juga: Bagak Marnatal Festival gerakkan ekonomi masyarakat

Tema ini dirangkum sebagai “Kilau Denpasar” yang merupakan sebuah metafora yaitu kaya dan mendalam, yang menggambarkan perjalanan Kota Denpasar sebagai destinasi kesejahteraan dan keindahan yang berkelanjutan.

Jaya Negara mengatakan secara keseluruhan, Denpasar Festival menjadi menjadi wahana utama untuk menyaksikan, memamerkan, dan memanggungkan beragam produk kekinian dari berbagai sektor ekonomi kreatif di Kota Denpasar yang tak terpisahkan dengan pusaka budaya yang adiluhung.

Denpasar Festival hingga kini selalu berhasil menyuguhkan perpaduan antara kreativitas tradisi dan modernitas sehingga dapat memberikan inspirasi bagi khalayak luas untuk terus berinovasi pada kemajuan kota.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Walikota: Denpasar Festival pesta rakyat dan apresiasi UMKM