Jakarta (ANTARA) - Uskup Agung Jakarta Kardinal Mgr. Ignatius Suharyo mengemukakan bahwa salah satu alasan dirinya mengunjungi Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah mengikuti jejak Paus Fransiskus.
“Kalau kenal dengan Paus Fransiskus, ketika masih sehat, kalau masa-masa Paskah begini, pada Kamis nanti, beliau selalu datang ke penjara, selalu,” ujar Suharyo usai mengunjungi Hasto di Rutan KPK, Jakarta, Senin.
Lebih lanjut Suharyo mengatakan bahwa mengunjungi tahanan juga merupakan tanggung jawab dirinya sebagai Uskup Agung Jakarta.
“Bukan hanya Hasto, melainkan teman-teman yang beriman Katolik tadi saya kunjungi juga. Alasannya adalah itu tanggung jawab saya, salah satu tanggung jawab saya untuk selalu memperhatikan saudara dan saudari kita yang dalam keadaan sulit, dan berada di dalam tahanan pasti keadaannya sulit,” jelasnya.
Oleh sebab itu, dia mengatakan bahwa kunjungannya tersebut bukanlah hal yang luar biasa.
“Saya juga sebagai seorang pastor di Keuskupan Agung Jakarta mempunyai tanggung jawab seperti itu, dan saya biasa mengunjungi itu di daerah dan wilayah pelayanan saya, di Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. Jadi, ini bukan hal yang sangat luar biasa,” ujarnya.
Baca juga: Febri sebut ditanya penyidik soal menjadi kuasa hukum Hasto
Selain itu, dia mengatakan bahwa kunjungannya ke Rutan KPK bertepatan dengan perayaan Tahun Yubileum yang berjudul peziarah pengharapan.
“Tadi Hasto juga berbicara mengenai pengharapan itu. Salah satu tanda dari harapan adalah mengunjungi saudara-saudara yang berada di dalam tahanan,” katanya.
Untuk alasan pribadi, dia mengaku telah mengenal Hasto sejak lama, atau sebelum menjadi tersangka dalam kasus dugaan pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI 2019—2024, dan perintangan penyidikan.
“Hasto itu rumahnya di Jalan Kaliurang, di Gentan. Di depan rumahnya, di sebelah rumahnya itu ada lapangan sepak bola. Saya dulu tinggal di sana itu 16 tahun, lebih 23 tahun, tambah 7 tahun malahan,” ujarnya.
Ia melanjutkan, “Saya sering main sepak bola di lapangan itu. Jadi, kurang lebih saya kenal dengan keluarganya karena sesudah main sepak bola, mampirnya ya ke rumahnya keluarganya Hasto itu.”
Baca juga: Hakim tolak keberatan Hasto kasus Harun Masiku
Baca juga: Megawati instruksikan kader turun ke bawah jelang sidang Sekjen Hasto
Baca juga: Semua anggota DPR dari PDIP siap kawal sidang Sekjen Hasto