Lombok Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Barat du Nusa Tenggara Barat (NTB) mencari potensi pendapatan asli daerah yang bersumber dari pelabuhan penyeberangan agar bisa mendanai program pembangunan daerah.
"Kami mempelajari kemungkinan untuk menarik Pajak atau retribusi dari pelabuhan terutama di Pelindo dan ASDP Lembar," kata Bupati Lombok Barat Lalu Ahmad Zaini dalam pernyataan di Gerung, Lombok Barat, Kamis.
Pada 16 Juli 2025, Bupati Zaini terbang ke Jawa Timur melakukan studi banding ke Dinas Perhubungan Jawa Timur untuk mempelajari tentang mekanisme pengelolaan sumber pendapatan dari sektor pelabuhan.
Lombok Barat memiliki dua pelabuhan penting untuk distribusi barang dan mobilisasi manusia, yakni Pelabuhan Gili Mas dan Pelabuhan Lembar. Kedua pelabuhan yang saling berdekatan itu menjadi gerbang awal masuk ke Pulau Lombok lewat jalur laut.
Baca juga: Retribusi kapal pesiar di Gili Mas Lembar Lombok Barat dapat sorotan
Menurut dia, apabila Lombok Barat dapat menerapkan mekanisme yang dilakukan Pemerintah Jawa Timur dalam menggali pendapatan dari pelabuhan, maka pendapatan yang diterima oleh Lombok Barat bisa meningkat sekitar 10 persen.
"Banyak yang bagus menjadi sumber PAD baru bagi Lombok Barat, seperti yang kami dapatkan di Jawa Timur. Semoga dapat diterapkan di Lombok Barat agar pendapatan daerah meningkat," ujarnya.
Berdasarkan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Lombok Barat tahun 2025, pendapatan asli daerah Lombok Barat sekitar Rp494 miliar yang didominasi oleh pajak daerah senilai Rp196 miliar dan retribusi daerah sebesar Rp222 miliar.
Saat ini Lombok Barat masih sangat bergantung terhadap dana transfer pusat dengan komposisi dominan mencapai 74,59 persen atau sekitar Rp1,65 triliun dari total APBD yang mencapai Rp2,22 triliun.
"Dari studi banding itu ada banyak hal yang kami peroleh dalam upaya menggali sumber atau potensi PAD di pelabuhan," pungkas Bupati Zaini.