Gubernur Iqbal targetkan tata kelola pendakian Rinjani berkelas dunia

id Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal,Gunung Rinjani,Pegunungan Alpen

Gubernur Iqbal targetkan tata kelola pendakian Rinjani berkelas dunia

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal menyaksikan proses pelatihan penyelamatan "Rinjani Resque Vertical Evacuation" yang diikuti komunitas pendaki, relawan, guide, dan porter di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Kamis (17/7/2025). ANTARA/Nur Imansyah.

Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Lalu Muhamad Iqbal, menargetkan tata kelola pendakian di Gunung Rinjani bisa berkelas dunia seperti yang ada di Pegunungan Alpen di Eropa dan Himalaya di Nepal.

Lalu Muhamad Iqbal saat membuka pelatihan penyelamatan "Rinjani Resque Vertical Evacuation" yang diikuti komunitas pendaki, relawan, guide, dan porter di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Kamis, menegaskan pemerintah provinsi bersama instansi terkait berkomitmen menata kelola pendakian di Gunung Rinjani lebih baik.

"Ujung dari kegiatan ini bagaimana menjadikan tata kelola Rinjani ini sebagai destinasi pendakian berkelas dunia. Itu target kita," ujarnya.

Menurut Gubernur NTB, sudah saatnya standar tata kelola pendakian di destinasi wisata Rinjani harus berstandar internasional. Dia pun berharap standar tata kelola, termasuk penyelamatan di Gunung Rinjani bisa seperti di Pegunungan Alpen Eropa dan Himalaya di Nepal.

"Kelas Rinjani ini sudah harus sama dengan standar di Alpen, Nepal dan tempat-tempat berkelas dunia lainnya," kata Miq Iqbal sapaan karib Gubernur NTB.

Baca juga: Lagi!! Wisatawan asal Swiss terjatuh di Gunung Rinjani
Baca juga: Lagi!! Pendaki Belanda terjatuh di Gunung Rinjani Lombok


Untuk itu, kata dia, ada tiga hal penting yang perlu dilakukan dalam membenahi tata kelola pendakian Rinjani menjadi lebih baik, yang utama berkaitan dengan standar pelayanan, pengamanan dan penyelamatan.

Tiga hal penting itu, sebut Gubernur, pertama memberikan pelatihan penyelamatan pada guide, porter, dengan instruktur profesional bersertifikasi internasional yang berakhir dengan pemberian sertifikat internasional.

"Pesan yang ingin kita sampaikan dari pelatihan ini, para pendaki dan penggemar pendakian di luar negeri akan melihat penyelamatan di Rinjani sudah internasional, sehingga saat pulang dari sini kembali ke negaranya bercerita, Rinjani pengamanannya sudah standar dunia sehingga semakin banyak orang datang ke Rinjani," ucapnya.

Baca juga: Pendaki Swiss terjatuh di Gunung Rinjani dievakuasi gunakan helikopter

Kedua, kolaborasi semua pihak. Hal ini menjadi penting untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang mendaki Gunung Rinjani.

Salah satunya, mengajak pihak di luar pemerintah seperti Consina dan Arai yang membantu pemasangan signage (sistem tanda visual atau rambu- rambu) disepanjang jalur pendakian sampai ke puncak Rinjani.

"Selama ini, tidak ada kita akan pasang (signage)," ujar Miq Iqbal.

Baca juga: Gubernur NTB minta tata kelola Rinjani dibenahi, Wisatawan harus aman dan nyaman

Kemudian ketiga, menyiapkan fasilitas dan peralatan evakuasi berstandar internasional yang akan diletakkan dilokasi yang tidak jauh dari zona rawan pendakian. Yang memungkinkan setiap tim penyelamat atau siapapun yang telah memiliki lisensi di bidang vertical rescue dapat memanfaatkan fasilitas itu untuk mendukung misi kedaruratan.

"Kalau terjadi situasi kecelakaan akan lebih mudah menurunkan tim ke lokasi ke depzone di sekitar Rinjani. Jadi itu tiga langkah kita membenahi tata kelola pendakian Rinjani," ujarnya.

Baca juga: Pendaki diwajibkan menginap dulu sebelum naik Gunung Rinjani

Lebih lanjut Miq Iqbal, menambahkan dari tiga hal penting yang dilakukan untuk membenahi tata kelola Rinjani itu menggunakan biaya dari pemerintah, melainkan gotong royong dari seluruh pihak swasta serta pemangku kebijakan.

Bahkan selain tiga fokus utama tersebut, Pemprov NTB juga telah menyiapkan langkah-langkah pembenahan untuk mengatasi persoalan sampah, asuransi dan sebagainya.

"Jadi harapan kita tahun depan penyelenggaraan pembukaan pendakian sudah jauh lebih baik dari tahun ini. Termasuk pengelolaan sampah, asuransi dan sebagainya kita coba tata ulang semua," katanya.*

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.