LPA tangani kasus sodomi anak SD di Mataram dan Lombok Barat

id lpa mataram, kasus sodomi anak sd, geng sodomi

LPA tangani kasus sodomi anak SD di Mataram dan Lombok Barat

Ketua LPA Kota Mataram Joko Jumadi. (ANTARA/Dhimas B.P.)

Mataram (ANTARA) - Lembaga perlindungan anak (LPA) mengungkap adanya penanganan kasus sodomi di kalangan anak sekolah dasar yang terjadi di wilayah Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.

"Kami ada menangani dua kasus (sodomi) anak SD, satu di Lombok Barat, satu di Mataram," kata Ketua LPA Kota Mataram Joko Jumadi di Mataram, Senin.

Dia menjelaskan bahwa kasus di Kota Mataram terjadi di salah satu sekolah dasar. Ini masih perbuatan percobaan sodomi sesuai dengan keterangan korban.

"Setelah kami telusuri ternyata obsesi-nya dia (korban) mau masuk ke sebuah circle atau kelompok anak-anak SD, isinya sembilan orang. Nah, syarat untuk masuk geng itu harus disodomi," ujarnya.

Baca juga: Seorang dosen di Mataram lakukan sodomi modus buka paguyuban

Begitu juga kasus yang terjadi di salah satu sekolah dasar wilayah Lombok Barat. Joko mengungkapkan laporan tersebut datang dua bulan lalu.

"Kasus serupa juga percobaan sodomi yang dilakukan oleh anak usia sembilan tahun ke anak usia lima tahun," ucapnya.

Kasus ini terungkap usai korban anak lari ketakutan saat pelaku anak hendak menyodominya. Joko mengatakan perbuatan percobaan sodomi itu terjadi di areal sekolah.

Atas adanya dua kasus ini, LPA kini melakukan serangkaian permintaan keterangan terhadap pelaku anak, berkoordinasi dengan pihak sekolah.

"Ini lah kemudian kami telusuri lagi, asesmen lanjutan kepada anak anak yang lain," kata Joko.

Baca juga: Seorang dosen di Mataram lakukan sodomi modus buka paguyuban

Baca juga: Bejat!! Seorang pria di Lombok Barat sodomi 10 anak

Baca juga: Polisi ungkap kasus sodomi anak usia 12 tahun di SPBU Lombok Barat

Baca juga: Pelaku pencabulan 21 anak di Batang perlu dipidana berat

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.