Gubernur Iqbal dorong kemandirian ekonomi masjid dan pesantren di NTB

id NTB,Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal,Masjid,Pesantren ,Kemandirian Ekonomi

Gubernur Iqbal dorong kemandirian ekonomi masjid dan pesantren di NTB

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal pada acara peletakan batu pertama proyek pertokoan Masjid Al Akbar, Masbagik, Lombok Timur, Jumat (18/7/2025). ANTARA/Nur Imansyah.

Lombok Timur, NTB (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal mendorong upaya terwujudnya kemandirian ekonomi masjid dan pesantren di wilayah setempat.

"Inti pemikiran Presiden Prabowo Subianto adalah ingin melihat masyarakat Indonesia, termasuk masjid dan pesantren mandiri secara ekonomi," kata Lalu Muhamad Iqbal, dalam sambutannya pada peletakan batu pertama proyek pertokoan Masjid Al Akbar, Masbagik, Lombok Timur, Jumat.

Insya Allah, lanjutnya, pemikiran ini dalam rangka memandirikan umat. "Alhamdulillah saya lihat keluarga kita di Masbagik ini semuanya punya semangat yang sama, untuk memandirikan," ujarnya.

Menurut gubernur, masyarakat Masbagik pada dasarnya adalah masyarakat yang mandiri dan bangga dengan kemandiriannya. Oleh karena itu, kehadiran pemerintah di Masbagik, khususnya dalam acara ini, adalah untuk memberikan dukungan terhadap semangat kemandirian tersebut.

"Mereka tidak ingin tergantung. Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Orang Masbagik tidak ingin menaruh tangannya di bawah. Mereka ingin menaruh tangannya di atas dan ini salah satu bentuk cara mereka mandiri dan membuat tangannya di atas," ucapnya.

Baca juga: Masterplan Masjid Islamic Center di Lombok Utara disusun

Gubernur menegaskan pembangunan pertokoan ini merupakan mimpi lama masyarakat Masbagik, khususnya Takmir Masjid Al Akbar.

"Proyek ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam mendukung keberhasilan dakwah serta memperkuat kemandirian ekonomi umat di sekitar masjid," katanya.

Baca juga: Renovasi Islamic Center NTB molor, DPRD minta PUPR putus kontrak

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.