Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempa bumi tektonik berkekuatan 4,9 magnitudo di wilayah Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.
Kepala Stasiun Geofisika Mataram Sumawan mengatakan gempa bumi itu terjadi pukul 16.40 WITA dengan pusat gempa berlokasi di laut pada jarak 79 kilometer timur laut Bima pada kedalaman 21 kilometer.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar naik busur belakang Flores atau Flores Back Arc Thrust," ujarnya di Mataram, Selasa.
Sumawan menjelaskan hasil analisis mekanisme sumber gempa menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan patahan naik.
Baca juga: Gempa bumi magnitudo 5,1 dirasakan Sumba Timur dan Bima
BMKG mencatat dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan yang dirasakan di wilayah Kota Bima dan Kabupaten Bima dengan skala III MMI (Modified Mercalli Intensity).
Skala itu berupa getaran yang dirasakan nyata dalam rumah dengan terasa getaran seolah ada truk yang melintas.
"Saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami," kata Sumawan.
Lebih lanjut dia mengimbau masyarakat agar selalu tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, serta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Baca juga: Gempa dangkal guncang Kota Bima
Baca juga: Gunjangan Gempa Sumba dirasakan warga di Bima dan Sumbawa
Baca juga: Gempa magnitudo 6,1 terjadi Laut Sawu NTT tak berpotensi tsunami
