Renovasi Islamic Center NTB molor, DPRD minta PUPR putus kontrak

id NTB,Masjid Islamic Center NTB,DPRD NTB,Pemprov NTB

Renovasi Islamic Center NTB molor, DPRD minta PUPR putus kontrak

Masjid Hubbul Wathan Islamic Center di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi).

Mataram (ANTARA) - DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) setempat memutus kontrak pihak ketiga yang mengejakan renovasi gedung Islamic Center Hubbul Wathan yang kembali molor hingga melewati batas waktu adendum yang telah ditentukan.

"Keterlambatan penyelesaian proyek ini sangat berdampak pada aktivitas masyarakat, terutama menjelang bulan Ramadhan yang tinggal menghitung hari," kata Ketua Komisi IV Bidang Infrastruktur dan Lingkungan Hidup DPRD NTB, Hamdan Kasim dalam keterangannya di Mataram, Rabu,

Menurutnya, Islamic Center merupakan pusat kegiatan keagamaan umat Islam di NTB, terutama selama bulan suci Ramadhan. Dengan belum rampung-nya renovasi, dikhawatirkan kenyamanan dan kelancaran ibadah umat akan terganggu.

"Saya meminta PUPR NTB untuk segera memutus kontrak dengan kontraktor yang mengerjakan proyek ini. Selain itu, kontraktor tersebut harus masuk daftar hitam (blacklist) agar tidak lagi mendapatkan proyek fisik di masa mendatang," ujar Hamdan dengan nada tegas.

Baca juga: DPRD NTB soroti keterlambatan perbaikan Masjid Islamic Center hingga kena penalti

Ia juga mendesak PUPR NTB untuk memberikan penjelasan resmi kepada publik terkait alasan molor-nya renovasi Islamic Center yang anggarannya mencapai Rp14,9 miliar ini.

Transparansi ini dinilai penting agar masyarakat mengetahui penyebab sebenarnya dan langkah apa yang akan diambil pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan ini.

"Kita kurang dari seminggu lagi memasuki bulan puasa. Islamic Center merupakan pusat kegiatan umat Islam saat Ramadhan. Jika renovasi belum selesai, maka aktivitas ibadah Ramadan pasti akan terganggu," ucapnya.

Baca juga: NTB anggarkan Rp1 miliar revitalisasi Islamic Center

Hamdan menegaskan bahwa PUPR NTB harus bertanggung jawab atas keterlambatan proyek ini dan segera mengambil langkah tegas agar renovasi bisa segera dirampungkan sebelum Ramadhan tiba.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR NTB Lies Nurkomalasari mengakui molornya pengerjaan dan pencapaian perbaikan Masjid IC Mataram. Menurutnya, keterlambatan itu, berkaitan dengan belum dilakukan pemasangan lift di dua menara IC Mataram.

"Lift menara 99 dan menara 66 ini sudah dipesan tapi belum datang. Itu makanya terlambat karena lift ini dibuat di Jerman, sedangkan Indonesia belum," katanya.

Baca juga: Islamic Center NTB, masjid terbaik tingkat nasional

Baca juga: Pemprov NTB sediakan destinasi wisata religi masjid Islamic Center