DPRD NTB soroti keterlambatan perbaikan Masjid Islamic Center hingga kena penalti

id NTB,DPRD NTB,Masjid Islamic Center Mataram,Renovasi Masjid IC Mataram

DPRD NTB soroti keterlambatan perbaikan Masjid Islamic Center hingga kena penalti

Ketua Komisi IV DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) Hamdan Kasim dan jajaran anggota Komisi IV DPRD NTB saat rapat dengar pendapat dengan Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR NTB Lies Nurkomalasari beserta jajaran Dinas PUPR NTB di Ruang Komisi IV DPRD NTB di Mataram, NTB, Rabu (22/1/2025). (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Komisi IV DPRD Nusa Tenggara Barat menyoroti keterlambatan perbaikan Masjid Hubbul Wathan Islamic Center Mataram, yang menelan anggaran sebesar Rp14,9 miliar, hingga menyebabkan proyek tersebut terkena penalti selama 22 hari dengan denda Rp10 juta sehari.

Ketua Komisi IV DPRD NTB Hamdan Kasim meminta agar kontrak kerja kontraktor proyek perbaikan Masjid Islamic Center (IC) Mataram segera diputus oleh dinas karena perbaikan tersebut merugikan pemerintah.

"Kami dorong diputus saja kontraknya. Kalau memang tidak bisa diselesaikan," kata Hamdan saat rapat dengar pendapat dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB di Ruang Komisi IV DPRD NTB di Mataram, Rabu.

Hamdan mengaku sangat menyayangkan progres perbaikan Masjid Hubbul Wathan Islamic Center Mataram baru mencapai 60 persen. Padahal, proses pengerjaan perbaikannya sudah dimulai sejak 2024.

"Ini belum progres pengerjaan yang lain," katanya.

Baca juga: Masjid Islamic Center Mataram tak sekadar jadi tempat ibadah

Sementara Wakil Ketua Komisi IV Sudirsah mempertanyakan alasan pihak kontraktor melakukan pembelian lift menara 99 dan menara 66 IC Mataram di Jerman. Bahkan, dua lift menara itu dibeli dari Jerman lalu dibawa ke China untuk pemeriksaan bea cukai.

"Kenapa lift ini dipesan dari Jerman lalu singgah di China? Ini kan sudah kena denda Rp10 juta sehari. Kalau sebulan? Berapa jadinya," ucap Sudirsah.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR NTB Lies Nurkomalasari mengakui keterlambatan pengerjaan dan pencapaian perbaikan IC Mataram baru mencapai 60 persen. Menurutnya, keterlambatan itu, kata dia, berkaitan dengan belum dilakukan pemasangan lift di dua menara IC Mataram.

"Lift menara 99 dan menara 66 ini sudah dipesan tapi belum datang. Itu makanya terlambat karena lift ini dibuat di Jerman, sedangkan Indonesia belum," ujarnya.

Baca juga: Puluhan ribu warga shalat Idul Fitri di Masjid Islamic Center NTB

Pihaknya menargetkan dua lift menara IC Mataram yang dipesan dari Jerman tersebut tiba di Mataram pada akhir bulan Januari 2025. Selain menunggu kedatangan lift menara, kontraktor juga sedang melakukan pemeliharaan lain pada proyek tersebut.

Lies menambahkan pihak kontraktor telah mendapatkan penalti. Berdasarkan adendum dengan kuasa pengguna anggaran, pihak kontraktor diberikan waktu menyelesaikan proyek itu selama 50 hari.

"Itu sesuai aturan kami kasih kesempatan 50 hari lagi. Kalau tidak terpenuhi, ada lagi 40 hari diberikan waktu," ungkapnya.

Lies menargetkan seluruh proyek perbaikan IC Mataram dituntaskan sebelum bulan Ramadhan 2025.

"Ya kami target sebelum puasa sudah selesai dikerjakan. Makanya kita berharap lift ini bisa secepatnya tiba di Indonesia, sehingga bisa selesaikan," katanya.

Baca juga: Islamic Center NTB, masjid terbaik tingkat nasional
Baca juga: Masjid Islamic Center Mataram dibuka kembali
Baca juga: Kunjungan Wisatawan Ke Islamic Center NTB Membludak