Mataram (ANTARA) - Dua anggota kepolisian di Pos Pengamanan Black Gate di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Minggu ( 13/11), patut diacungi karena turun tangan membantu mengganti ban mobil penonton World Superbike 2022 yang pecah.
Kedua anggota polisi itu, Iptu Gede Gisiyasa dan Bripka Ahmad Riyadi.
Iptu Gede Gisiyasa yang juga merupakan perwira pengendali di zona Pos Pengamanan Black Gate di Sirkuit Mandalika, Senin, menyebutkan saat penonton WSBK di sirkuit Pertamina Mandalika sedang ramai di siang bolong sekitar pukul 12.40 WITA.
Ketika itu mereka sedang berjaga memastikan zona yang dikawalnya aman dan terkendali. Tidak lama, melintas di depan pos sekat mobil Honda Brio berwarna merah mengalami pecah ban roda depan sebelah kiri.
Suara ledakan ban yang pecah mengagetkan banyak orang. Lalu mereka menghampiri dan membantu warga tersebut menepikan kendaraannya.
“Saat dipasang dongkrak, ternyata alat pemutar dongkraknya tidak ada. Kebetulan kami membawa mobil dinas dan didalamnya terdapat dongkrak dan kunci ban. Sehingga kami membantu meminjamkan dongkrak dan kunci roda dan membantu warga tersebut mengganti ban," katanya.
Karena warga tersebut juga tidak paham bagaimana memasang dongkrak dan mengganti ban, katanya.
Kapolda NTB, Irjen Pol Djoko Poerwanto mengapresiasi apa yang dilakukan oleh personelnya tersebut.
Melalui Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto SIK disampaikan, polisi sudah seharusnya memiliki empati yang tinggi terhadap setiap kesulitan yang dialami warga.
“Bapak kapolda mengapresiasi semua personel polri yang memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi dan punya kemauan untuk membantu masyarakat. Apa yang dilakukan mereka ini dapat menjadi contoh bagi personel yang lain agar tetap ikhlas menjalankan tugas demi bangsa dan negara,” katanya.
Tugas polisi, lanjut dia, memang tidak memiliki batasan karena Polri merupakan alat negara yang harus selalu hadir di tengah masyarakat dalam kondisi apapun karena Polisi lahir dari masyarakat, bersama masyarakat dan selalu ada untuk masyarakat.
Kedua anggota polisi itu, Iptu Gede Gisiyasa dan Bripka Ahmad Riyadi.
Iptu Gede Gisiyasa yang juga merupakan perwira pengendali di zona Pos Pengamanan Black Gate di Sirkuit Mandalika, Senin, menyebutkan saat penonton WSBK di sirkuit Pertamina Mandalika sedang ramai di siang bolong sekitar pukul 12.40 WITA.
Ketika itu mereka sedang berjaga memastikan zona yang dikawalnya aman dan terkendali. Tidak lama, melintas di depan pos sekat mobil Honda Brio berwarna merah mengalami pecah ban roda depan sebelah kiri.
Suara ledakan ban yang pecah mengagetkan banyak orang. Lalu mereka menghampiri dan membantu warga tersebut menepikan kendaraannya.
“Saat dipasang dongkrak, ternyata alat pemutar dongkraknya tidak ada. Kebetulan kami membawa mobil dinas dan didalamnya terdapat dongkrak dan kunci ban. Sehingga kami membantu meminjamkan dongkrak dan kunci roda dan membantu warga tersebut mengganti ban," katanya.
Karena warga tersebut juga tidak paham bagaimana memasang dongkrak dan mengganti ban, katanya.
Kapolda NTB, Irjen Pol Djoko Poerwanto mengapresiasi apa yang dilakukan oleh personelnya tersebut.
Melalui Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto SIK disampaikan, polisi sudah seharusnya memiliki empati yang tinggi terhadap setiap kesulitan yang dialami warga.
“Bapak kapolda mengapresiasi semua personel polri yang memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi dan punya kemauan untuk membantu masyarakat. Apa yang dilakukan mereka ini dapat menjadi contoh bagi personel yang lain agar tetap ikhlas menjalankan tugas demi bangsa dan negara,” katanya.
Tugas polisi, lanjut dia, memang tidak memiliki batasan karena Polri merupakan alat negara yang harus selalu hadir di tengah masyarakat dalam kondisi apapun karena Polisi lahir dari masyarakat, bersama masyarakat dan selalu ada untuk masyarakat.