Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Budi Gunawan mengatakan pembangunan Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) di Surabaya jadi model rumah kebhinekaan.

"Kami laporkan Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) adalah merupakan tindak lanjut arahan dari Bapak Presiden di Istana Negara pada tanggal 10 September 2019. Tujuan dari pembangunan AMN adalah untuk menjadi model rumah kebhinnekaan, rumah bersama nusantara bagi anak-anak mahasiswa generasi muda bangsa dengan mengusung nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika," katanya dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa.

Hal itu juga disampaikan Budi di hadapan Presiden Joko Widodo saat meresmikan AMN di Desa Siwalankerto, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa. Lebih lanjut, Kepala BIN tersebut menambahkan bahwa ke depan, Asrama Mahasiswa Nusantara juga akan dibangun di kota-kota lainnya di Indonesia. "AMN akan dibangun di 6 lokasi, yang terdiri dari lokasi di Kota Surabaya, Makassar, Manado, Malang, Bantul dan DKI Jakarta," ungkapnya.

Pembangunan AMN kata Budi, menjadi upaya kolaboratif dari banyak pihak dan kementerian secara langsung termasuk Badan Intelijen Negara (BIN). "AMN merupakan upaya kolaboratif dan tanggung jawab dari beberapa kementerian lembaga, mulai dari BIN, Kementerian Pertahanan, Kementerian PUPR, Kementerian Pendidikan dan Ristek, Kementerian Agama dan Kementerian KKP, Pemerintah Daerah serta Universitas-universitas," jelasnya.

Tidak hanya sekadar menjadi hunian asrama semata, namun AMN memiliki banyak sekali fasilitas pendukung lainnya bagi seluruh mahasiswa. "Di samping asrama, juga dilengkapi ruang komunal, ruang serba guna, perpustakaan, laboratorium bahasa, ruang pelatihan, klinik kesehatan dan konsultasi, tempat ibadah, sarana olahraga dan kesenian, termasuk transportasi kendaraan bus untuk antar-jemput mahasiswa," papar Kepala BIN.

Untuk saat ini, Budi menjelaskan bahwa sudah ada sebanyak 410 orang mahasiswa yang menjadi penghuni AMN Surabaya dengan sebanyak 165 di antaranya adalah mahasiswa Papua. "Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) ini dihuni oleh 410 mahasiswa dengan komposisi 253 putra dan 157 putri, 165 mahasiswa Papua dan 245 mahasiswa non-Papua," ucapnya.

Mengenai pengelolaannya sendiri, AMN Surabaya dikelola secara langsung oleh beberapa universitas negeri di Kota Pahlawan. "Dengan 4 kampus studi, yang pertama UPN Veteran Surabaya, kemudian Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Universitas Airlangga dan UNESA (universitas Negeri Surabaya)," tuturnya.

Baca juga: KAHMI bantah keterlibatan BINDA dalam munas
Baca juga: Resesi ekonomi global tidak pengaruhi ekspor cerutu di Jember

Selanjutnya, para mahasiswa yang tinggal dalam AMN Surabaya setidaknya harus selama 2 tahun dan mereka akan mendapatkan banyak bantuan pembiayaan hingga uang saku dari pemerintah.

"Para mahasiswa diwajibkan untuk tinggal selama 2 tahun dan diberikan beasiswa dari LPDP Kementerian Keuangan berupa biaya pendidikan, biaya hidup dan uang saku, selain itu juga dibekali kartu BPJS atau Kartu Indonesia Sehat," jelas Budi.



 

Pewarta : Fauzi
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024