Lombok Barat, NTB (ANTARA) - Empat pelajar dilaporkan terseret air bah saat mandi di Sungai Desa Kuripan, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Minggu siang, namun tiga orang selamat, sedangkan satu lainnya hilang tenggelam.

"Kami sudah menerima laporan bahwa telah terjadi seorang siswa bernama Royan (16), hilang terseret air bah saat berenang bersama dengan tiga orang temannya," kata Pelaksana tugas Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram Muhdar, di Mataram, Minggu.

Ia menyebutkan korban hilang yang berasal dari Desa Lembar, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, hingga malam hari belum ditemukan, sedangkan tiga temannya berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke pinggir sungai.

Atas laporan tersebut, sebanyak tujuh orang tim pencari dan penyelamat dari Kantor SAR Mataram diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan upaya pencarian. Tim SAR yang tiba di lokasi berupaya mencari korban dengan menggunakan alat bantu tali sebagai pengaman dan melakukan penyelaman di titik korban dicurigai hilang.

Dalam proses pencarian, kata Muhdar, pihaknya dihadapkan pada kendala meningkatnya debit air sungai karena intensitas hujan yang cukup tinggi sehingga arus air menjadi deras dan jarak pandang terbatas akibat air yang keruh.

Hingga pukul 18.00 Wita, korban belum ditemukan. Pencarian akan kembali dilanjutkan pada Senin pagi (5/12). "Rencana pencarian dilanjutkan besok, kami akan menggunakan alat aqua eye dan penyelaman serta penyisiran aliran sungai," ujar Muhdar.

Baca juga: Tiga bocah perempuan terseret air bah di Sungai Benjor Lombok Tengah, satu meninggal dan satu hilang
Baca juga: Seorang santri meninggal, 1 hilang terseret air bah di Lombok Barat

Turut terlibat dalam proses pencarian dari unsur TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lombok Barat, Taruna Siaga Bencana, pihak keluarga, masyarakat setempat dan potensi SAR lainnya.

Pewarta : Awaludin
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024