Jakarta (ANTARA) - Asosiasi lembaga pengelola zakat, Forum Zakat (FOZ), akan menggelar Festival Indonesia Giving Fest 2022 pada 23-25 Desember 2022 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, sebagai upaya menggaungkan kontribusi gerakan zakat kepada masyarakat.
"Kami berharap masyarakat bisa datang ke sini untuk melihat langsung apa yang dilakukan lembaga zakat," ujar Direktur Eksekutif Forum Zakat Agus Budiyanto dalam diskusi Ruang Tengah, di Jakarta, Rabu.
Agus mengatakan festival ini akan melibatkan 199 Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) anggota Forum Zakat dan menargetkan sekitar 15 ribu pengunjung dalam tiga hari perhelatan. Menurut dia, Indonesia Giving Fest ini menjadi yang pertama digelar oleh asosiasi OPZ.
Akan ada tiga agenda utama, yakni seminar dengan sejumlah pemangku kebijakan, anjungan-anjungan yang menampilkan berbagai produk dari hasil pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan OPZ, serta hiburan artis ibu kota dan pemengaruh (influencer). "Secara target efek, kami berharap masyarakat lebih percaya, lebih merasa aman, dan merasa nyaman menyalurkan zakat ke lembaga-lembaga zakat yang ada di Indonesia," ujar dia.
Senada dengan Budi, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Aris Darmansyah Edisaputra mengatakan Indonesia Giving Fest ini akan menjadi suatu bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat terkait pengelolaan zakat. "Selain itu, program-program pemberdayaan tersebut akan membuktikan bahwasannya hal itu bisa dilakukan dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat," kata dia.
Baca juga: Bogor terima bantuan BPKH Rp200 juta penanganan bencana
Baca juga: Satpol PP siap turun amankan potensi kerumunan dalam pembagian zakat
Sementara itu, GM Komunikasi & Corporate Secretary Dompet Dhuafa Dian Mulyadi menyatakan bahwa pihaknya akan memaksimalkan festival tersebut untuk memaparkan serta menampilkan hasil capaian program pemberdayaan yang telah dilakukan selama ini.
"Kami memang punya kepentingan memberikan edukasi dan publikasi kepada masyarakat, bahwa dana zakat yang dikelola dengan maksimal itu Insya Allah bisa mengentaskan kemiskinan, bisa meningkatkan martabat hidup masyarakat marginal," kata dia.
"Kami berharap masyarakat bisa datang ke sini untuk melihat langsung apa yang dilakukan lembaga zakat," ujar Direktur Eksekutif Forum Zakat Agus Budiyanto dalam diskusi Ruang Tengah, di Jakarta, Rabu.
Agus mengatakan festival ini akan melibatkan 199 Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) anggota Forum Zakat dan menargetkan sekitar 15 ribu pengunjung dalam tiga hari perhelatan. Menurut dia, Indonesia Giving Fest ini menjadi yang pertama digelar oleh asosiasi OPZ.
Akan ada tiga agenda utama, yakni seminar dengan sejumlah pemangku kebijakan, anjungan-anjungan yang menampilkan berbagai produk dari hasil pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan OPZ, serta hiburan artis ibu kota dan pemengaruh (influencer). "Secara target efek, kami berharap masyarakat lebih percaya, lebih merasa aman, dan merasa nyaman menyalurkan zakat ke lembaga-lembaga zakat yang ada di Indonesia," ujar dia.
Senada dengan Budi, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Aris Darmansyah Edisaputra mengatakan Indonesia Giving Fest ini akan menjadi suatu bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat terkait pengelolaan zakat. "Selain itu, program-program pemberdayaan tersebut akan membuktikan bahwasannya hal itu bisa dilakukan dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat," kata dia.
Baca juga: Bogor terima bantuan BPKH Rp200 juta penanganan bencana
Baca juga: Satpol PP siap turun amankan potensi kerumunan dalam pembagian zakat
Sementara itu, GM Komunikasi & Corporate Secretary Dompet Dhuafa Dian Mulyadi menyatakan bahwa pihaknya akan memaksimalkan festival tersebut untuk memaparkan serta menampilkan hasil capaian program pemberdayaan yang telah dilakukan selama ini.
"Kami memang punya kepentingan memberikan edukasi dan publikasi kepada masyarakat, bahwa dana zakat yang dikelola dengan maksimal itu Insya Allah bisa mengentaskan kemiskinan, bisa meningkatkan martabat hidup masyarakat marginal," kata dia.