Mataram (ANTARA) - Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Nusa Tenggara Barat mengunjungi Kedutaan Besar (Kedubes) Indonesia di Turki untuk mempromosikan berbagai jenis produk unggulan hasil pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.
Dalam keterangan resmi yang diterima di Mataram, Jumat, Ketua IWAPI NTB Hj Baiq Diah Ratu Ganefi, bersama rombongannya diterima langsung oleh Dubes Indonesia di Turki, Lalu Muhammad Iqbal.
"IWAPI NTB membidik peluang pasar Turki agar produk-produk unggulan NTB, seperti tenun, produk pangan olahan hingga kerajinan bisa difasilitasi untuk dipasarkan di negara Presiden Erdogan tersebut," kata Ketua DPD IWAPI NTB Hj Baiq Diah Ratu Ganefi.
Ia menyebutkan sebanyak 19 orang rombongan pengurus IWAPI NTB yang ikut berpromosi di Turki, terdiri atas 15 orang pengurus dan anggota di tingkat provinsi, serta empat orang pengurus IWAPI Kabupaten Lombok Timur.
Menurut perempuan yang akrab disapa Ganefi itu, para anggotanya tertarik berpromosi karena potensi pasar ekspor produk-produk unggulan NTB di Turki sangat luar biasa dan merupakan negara maju yang menerima banyak kunjungan turis dari berbagai belahan dunia.
"Kami ingin menjajaki peluang pasar produk NTB di Turki. Kami berharap Dubes Indonesia di Turki bisa menjembatani pengusaha NTB dan Turki untuk bermitra dalam banyak hal," ujarnya.
Dalam pertemuan itu, kata Ganefi, pihaknya bersama Dubes Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal juga mendiskusikan sejumlah peluang yang bisa dikerjasamakan.
Misalnya, bagaimana ada peluang usaha antara kedua negara. Sebab, IWAPI NTB melihat begitu banyak orang Indonesia yang berlibur ke Turki.
"Misalnya, ada restoran Indonesia, ada hotel, ada sambal-sambalnya, makanan kering dan produk NTB lainnya yang bisa masuk Turki dengan aturan yang mudah," ujarnya.
Begitu juga dengan peluang-peluang promosi. Misalnya, kata Ganefi, ada pameran-pameran yang memudahkan pengusaha untuk ikut berpartisipasi dengan cara Kedutaan menyediakan tempat gratis. Sebab, pameran di luar negeri itu biasanya relatif mahal.
Selanjutnya, Kedubes Indonesia di Turki, bisa memperjuangkan adanya misi budaya. Misal semalam di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, NTB, dengan menampilkan tarian-tarian dan kuliner- kuliner khas daerah.
"Tentunya produk-produk yang nantinya bisa ditawarkan itu, produk sudah berkualitas sesuai standar pasar ekspor luar negeri," ucap Ganefi.
Sementara itu, Dubes Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal menyambut baik kedatangan rombongan IWAPI NTB. Begitu juga dengan kesiapan memfasilitasi dan mempromosikan produk-produk khas NTB di Turki.
"Nantinya ketika ada peluang untuk kemitraan dengan pengusaha asal Turki, kami akan koordinasikan dengan pemerintah daerah dan juga pelaku usaha di NTB," ucap pria kelahiran Kabupaten Lombok Tengah, NTB itu.
Dalam keterangan resmi yang diterima di Mataram, Jumat, Ketua IWAPI NTB Hj Baiq Diah Ratu Ganefi, bersama rombongannya diterima langsung oleh Dubes Indonesia di Turki, Lalu Muhammad Iqbal.
"IWAPI NTB membidik peluang pasar Turki agar produk-produk unggulan NTB, seperti tenun, produk pangan olahan hingga kerajinan bisa difasilitasi untuk dipasarkan di negara Presiden Erdogan tersebut," kata Ketua DPD IWAPI NTB Hj Baiq Diah Ratu Ganefi.
Ia menyebutkan sebanyak 19 orang rombongan pengurus IWAPI NTB yang ikut berpromosi di Turki, terdiri atas 15 orang pengurus dan anggota di tingkat provinsi, serta empat orang pengurus IWAPI Kabupaten Lombok Timur.
Menurut perempuan yang akrab disapa Ganefi itu, para anggotanya tertarik berpromosi karena potensi pasar ekspor produk-produk unggulan NTB di Turki sangat luar biasa dan merupakan negara maju yang menerima banyak kunjungan turis dari berbagai belahan dunia.
"Kami ingin menjajaki peluang pasar produk NTB di Turki. Kami berharap Dubes Indonesia di Turki bisa menjembatani pengusaha NTB dan Turki untuk bermitra dalam banyak hal," ujarnya.
Dalam pertemuan itu, kata Ganefi, pihaknya bersama Dubes Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal juga mendiskusikan sejumlah peluang yang bisa dikerjasamakan.
Misalnya, bagaimana ada peluang usaha antara kedua negara. Sebab, IWAPI NTB melihat begitu banyak orang Indonesia yang berlibur ke Turki.
"Misalnya, ada restoran Indonesia, ada hotel, ada sambal-sambalnya, makanan kering dan produk NTB lainnya yang bisa masuk Turki dengan aturan yang mudah," ujarnya.
Begitu juga dengan peluang-peluang promosi. Misalnya, kata Ganefi, ada pameran-pameran yang memudahkan pengusaha untuk ikut berpartisipasi dengan cara Kedutaan menyediakan tempat gratis. Sebab, pameran di luar negeri itu biasanya relatif mahal.
Selanjutnya, Kedubes Indonesia di Turki, bisa memperjuangkan adanya misi budaya. Misal semalam di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, NTB, dengan menampilkan tarian-tarian dan kuliner- kuliner khas daerah.
"Tentunya produk-produk yang nantinya bisa ditawarkan itu, produk sudah berkualitas sesuai standar pasar ekspor luar negeri," ucap Ganefi.
Sementara itu, Dubes Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal menyambut baik kedatangan rombongan IWAPI NTB. Begitu juga dengan kesiapan memfasilitasi dan mempromosikan produk-produk khas NTB di Turki.
"Nantinya ketika ada peluang untuk kemitraan dengan pengusaha asal Turki, kami akan koordinasikan dengan pemerintah daerah dan juga pelaku usaha di NTB," ucap pria kelahiran Kabupaten Lombok Tengah, NTB itu.