Depok (ANTARA) - Ketua Umum Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) M. Ali Berawi menyatakan kesiapan untuk membumikan karya-karya akademik dari perguruan tinggi. "Sebagai tenaga pengajar dan pendidik, dosen memiliki peran strategis dan bertanggung jawab dalam mempersiapkan mahasiswanya agar memiliki kompetensi keilmuan dan memahami nilai-nilai yang terkandung dalam nation and character building," katanya dalam keterangan di Depok, Sabtu.
Ia mengatakan ADI pada periode lima tahun ke depan akan terus fokus menggerakkan seluruh sumber daya yang ada untuk memastikan amanah Tri Dharma Perguruan Tinggi (pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat) dapat semakin membumi, sehingga upaya membangun masyarakat digital Indonesia yang cerdas dan bermartabat dapat terwujud.
"Dengan mudahnya berbagai pengetahuan saintifik diketahui, dipahami, dan diamalkan oleh masyarakat luas," katanya. Menurut dia, tantangan ini tentu saja tidak dapat diselesaikan sendiri sehingga dibutuhkan kerja sama berbagai profesi guna membantu para dosen menyampaikan pesan yang mudah dicerna.
"Kami pun akan berfokus menghasilkan program-program pengabdian masyarakat yang berdampak dan berkesinambungan, bekerja sama di antaranya dengan Folks Studio, SiapBergerak," kata Ali Berawi yang juga salah satu ilmuwan Indonesia masuk sebagai ilmuwan berpengaruh di dunia versi Universitas Standford dan Elsevier BV itu.
ADI menggelar pelantikan Dewan Pengurus Pusat periode 2022- 2027 yang dihadiri sedikitnya 150 peserta dari seluruh Indonesia. Kegiatan dibuka dengan Seminar Nasional bertajuk “Sinergi dan Kolaborasi untuk Peningkatan Kualitas dan Inovasi Pendidikan dan Pembangunan Berkelanjutan”.
Baca juga: Kedubes AS berikan program pendidikan dosen dan mahasiswa
Baca juga: Menjadi manusia dewasa tantangan di era digital
Kepengurusan lima tahun ke depan ini dipimpin M. Ali Berawi selaku ketua umum dan M. Nur Rianto Al Arif selaku sekjen. Lahirnya ADI sesuai dengan Hari Pendidikan Nasional yaitu 2 Mei 1998, lebih dahulu lahir dari pada reformasi/demokrasi, yaitu tanggal lengsernya Presiden Soeharto, 27 Mei 1998.
ADI didirikan sebagai organisasi profesi dosen yang independen beranggotakan para dosen dari perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, di seluruh Indonesia. Berdirinya ADI merupakan wujud tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap bangsa melalui jalur pendidikan formal, dalam hal ini pendidikan tinggi.
Ia mengatakan ADI pada periode lima tahun ke depan akan terus fokus menggerakkan seluruh sumber daya yang ada untuk memastikan amanah Tri Dharma Perguruan Tinggi (pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat) dapat semakin membumi, sehingga upaya membangun masyarakat digital Indonesia yang cerdas dan bermartabat dapat terwujud.
"Dengan mudahnya berbagai pengetahuan saintifik diketahui, dipahami, dan diamalkan oleh masyarakat luas," katanya. Menurut dia, tantangan ini tentu saja tidak dapat diselesaikan sendiri sehingga dibutuhkan kerja sama berbagai profesi guna membantu para dosen menyampaikan pesan yang mudah dicerna.
"Kami pun akan berfokus menghasilkan program-program pengabdian masyarakat yang berdampak dan berkesinambungan, bekerja sama di antaranya dengan Folks Studio, SiapBergerak," kata Ali Berawi yang juga salah satu ilmuwan Indonesia masuk sebagai ilmuwan berpengaruh di dunia versi Universitas Standford dan Elsevier BV itu.
ADI menggelar pelantikan Dewan Pengurus Pusat periode 2022- 2027 yang dihadiri sedikitnya 150 peserta dari seluruh Indonesia. Kegiatan dibuka dengan Seminar Nasional bertajuk “Sinergi dan Kolaborasi untuk Peningkatan Kualitas dan Inovasi Pendidikan dan Pembangunan Berkelanjutan”.
Baca juga: Kedubes AS berikan program pendidikan dosen dan mahasiswa
Baca juga: Menjadi manusia dewasa tantangan di era digital
Kepengurusan lima tahun ke depan ini dipimpin M. Ali Berawi selaku ketua umum dan M. Nur Rianto Al Arif selaku sekjen. Lahirnya ADI sesuai dengan Hari Pendidikan Nasional yaitu 2 Mei 1998, lebih dahulu lahir dari pada reformasi/demokrasi, yaitu tanggal lengsernya Presiden Soeharto, 27 Mei 1998.
ADI didirikan sebagai organisasi profesi dosen yang independen beranggotakan para dosen dari perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, di seluruh Indonesia. Berdirinya ADI merupakan wujud tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap bangsa melalui jalur pendidikan formal, dalam hal ini pendidikan tinggi.