Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Sebanyak 186 siswa mengikuti Kohesi Diktuk Bintara Polri di SPN Polda Nusa Tenggara Barat guna memberikan pemahaman atas tugas dan mengenal situasi lingkungan.
Sekretaris Daerah Lombok Timur, HM Juaini Taofik dalam keterangan tertulisnya di Selong, Selasa, ia berharap kepada para siswa agar senantiasa mengikuti perkembangan masyarakat. Hal itu mengingat pendekatan sosial kultural dinilai paling efektif untuk diterapkan.
"Pendekatan melalui aspek sosiokultural dapat menjadi strategi alternatif untuk meningkatkan kesadaran hukum di masyarakat," katanya saat membuka acara tersebut di Pendopo Bupati Lombok Timur.
Diharapkan pula mereka dapat menjadi role model atau contoh yang baik bagi masyarakat dan polisi dapat memperbaiki citra dengan memberikan pelayanan terbaik dan sikap ramah disertai senyum.
"Dimanapun polisi bertugas, berikanlah pelayanan terbaik,” katanya.
Kondisi dan situasi Lombok Timur mulai dari jumlah penduduk hingga angka kemiskinan yang juga mencerminkan situasi NTB. Pertama dari segi penduduk, artinya 26 persen penduduk NTB merupakan penduduk Lombok Timur.
"Kedua masalah kemiskinan di NTB dipengaruhi dengan penurunan angka kemiskinan di Lombok Timur," katanya.
Ia mengatakan, Tahun ini Lombok Timur berhasil memperbaiki peringkat IPM dari posisi ke-8 menjadi ke-7. Situasi dan kondisi Lombok Timur di tingkat kecamatan, desa, hingga adat kebiasaan dan budaya yang melekat di masyarakat.
"Jalani tugas dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.
Kepala SPN Polda NTB Kombespol Windiyanto Pratomo pada kesempatan yang sama menyampaikan bahwa kegiatan yang bertujuan membantu para siswa mengenal situasi di lingkungannya itu sudah dilaksanakan pula di sejumlah wilayah seperti Sambelia, Pringgabaya, Jerowaru.
"Kegiatan ini untuk mengenali situasi dan lingkungan di Lombok Timur," katanya.
Sekretaris Daerah Lombok Timur, HM Juaini Taofik dalam keterangan tertulisnya di Selong, Selasa, ia berharap kepada para siswa agar senantiasa mengikuti perkembangan masyarakat. Hal itu mengingat pendekatan sosial kultural dinilai paling efektif untuk diterapkan.
"Pendekatan melalui aspek sosiokultural dapat menjadi strategi alternatif untuk meningkatkan kesadaran hukum di masyarakat," katanya saat membuka acara tersebut di Pendopo Bupati Lombok Timur.
Diharapkan pula mereka dapat menjadi role model atau contoh yang baik bagi masyarakat dan polisi dapat memperbaiki citra dengan memberikan pelayanan terbaik dan sikap ramah disertai senyum.
"Dimanapun polisi bertugas, berikanlah pelayanan terbaik,” katanya.
Kondisi dan situasi Lombok Timur mulai dari jumlah penduduk hingga angka kemiskinan yang juga mencerminkan situasi NTB. Pertama dari segi penduduk, artinya 26 persen penduduk NTB merupakan penduduk Lombok Timur.
"Kedua masalah kemiskinan di NTB dipengaruhi dengan penurunan angka kemiskinan di Lombok Timur," katanya.
Ia mengatakan, Tahun ini Lombok Timur berhasil memperbaiki peringkat IPM dari posisi ke-8 menjadi ke-7. Situasi dan kondisi Lombok Timur di tingkat kecamatan, desa, hingga adat kebiasaan dan budaya yang melekat di masyarakat.
"Jalani tugas dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.
Kepala SPN Polda NTB Kombespol Windiyanto Pratomo pada kesempatan yang sama menyampaikan bahwa kegiatan yang bertujuan membantu para siswa mengenal situasi di lingkungannya itu sudah dilaksanakan pula di sejumlah wilayah seperti Sambelia, Pringgabaya, Jerowaru.
"Kegiatan ini untuk mengenali situasi dan lingkungan di Lombok Timur," katanya.