Denpasar (ANTARA) - Kepala Disperindag Provinsi Bali Wayan Jarta melalui Kabid Perdagangan Dalam Negeri I Nyoman Tangkas Sugiharta menyampaikan bahwa Pasar Ubud mempunyai potensi pariwisata sehingga dilakukan revitalisasi.

Tangkas Sugiharta dalam siaran Humas Pemprov Bali di Denpasar, Sabtu, mengatakan revitalisasi pasar menjadi salah satu agenda transformasi ekonomi Bali yang mengalami keterpurukan saat pandemi COVID-19.

"Pasar Ubud terpilih karena keberadaannya di salah satu ikon pariwisata Bali. Selain itu, Ubud masuk dalam kawasan ULAPAN (Ubud, Tegalalang dan Payangan) yang menjadi bagian penting dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) sehingga memiliki potensi besar dalam menopang kawasan,” kata Tangkas.

Dalam kegiatan sosialisasi pembangunan pasar tematik dan gudang melalui DAK tahun anggaran 2022 itu, Disperindag Bali memberi pemahaman kepada pedagang terkait keberadaan Pasar Ubud yang tahun ini direvitalisasi menjadi pasar tematik.

Untuk revitalisasi pasar tradisional menjadi pasar tematik sendiri, Pemprov Bali mendapat dana dari pusat sebesar Rp72 miliar, sedangkan Pemkab Gianyar turut mendukung pembangunan untuk membangkitkan pariwisata tanpa menghilangkan ciri khas seni budaya di Pasar Ubud sebesar Rp27 miliar.

"Pascarevitalisasi, Pasar Ubud diharapkan mampu memberi kenyamanan kepada konsumen. Tak hanya masyarakat umum, pasar ini juga nantinya kita harapkan memberi kenyamanan bagi wisatawan,” ujar Tangkas.

Baca juga: BNI memperkuat sinergi dengan BPD guna akselerasi transformasi digital
Baca juga: Rupiah turun seiring pasar menjauhi aset berisiko menjelang data inflasi AS

Revitalisasi Pasar Ubud sendiri diketahui berasal dari usulan masyarakat, mengingat lokasi perputaran ekonomi itu dihimpit sejumlah objek wisata ternama seperti Monkey Forest dan Puri Ubud. Sub Koordinator Rencana dan Program Biro Kementerian Perdagangan Anggi Tri Utami yang hadir secara daring turut menyampaikan bahwa pasar rakyat ini dijadikan sarana wisata untuk memulihkan pasar usai pandemi.

"Pasar Ubud ini juga menghadirkan produk berkualitas tinggi, pasar ini berpotensi menjadi hub produk ekspor besar di Bali. Tidak hanya produk kerajinan tapi juga kuliner dari seluruh Bali,” kata dia.

Anggi juga mengatakan bahwa tahun 2023 mendatang, Kementerian Perdagangan akan kembali menyalurkan dana untuk revitalisasi dua pasar tradisional di Bali, yaitu Pasar Semarapura Klungkung dan Pasar Singa Mandawa Kabupaten Bangli.

 

Pewarta : Ni Putu Putri Muliantari
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024