Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, bersama Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Mataram menggelar Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dengan melibatkan ribuan kader di Lapangan Sangkareang pada Rabu (21/12).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Selasa, mengatakan kegiatan ini bertujuan memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat.

"Selain itu menjadi ajang motivasi kepada ribuan kader kesehatan di Mataram," katanya.

Dikatakan, jumlah kader di Kota Mataram saat itu tercatat sebanyak 2.398 tersebar pada 325 lingkungan se-Kota Mataram.

Harapannya, melalui kegiatan ini para kader bisa lebih semangat melaksanakan tugas dan fungsinya di tengah masyarakat, baik melalui kegiatan posyandu maupun pelayanan kesehatan lainnya.

"Kader ini menjadi ujung tombak layanan kesehatan masyarakat, termasuk dalam upaya menurunkan angka balita kerdil atau 'stunting' yang saat ini menjadi atensi kita," katanya.

Lebih jauh Usman mengatakan aksi Germas juga akan dirangkaikan dengan pemberian informasi terkait dengan budaya hidup sehat dengan mengkonsumsi buah dan sayur.

"Apalagi jika buah dan sayurnya merupakan tanaman organik yang dihasilkan melalui pemanfaatan pekarangan yang menjadi Program PKK," katanya.

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram Dedy Supriady sebelumnya mengatakan akan menggelar pasar tani untuk mendukung aksi Germas dengan melibatkan petani sebanyak-banyaknya baik petani hortikultura, peternak maupun pengolah hasil.

"Para petani akan membawa hasil produksinya yang masih segar dan sehat," katanya.

Berbagai produk hasil pertanian dan peternakan yang dijual pada Pasar Tani tersebut antara lain, cabai rawit, cabai merah besar, bawang merah, bawang putih, telur ayam broiler, telur bebek, berbagai sayur-sayuran, hingga produk olahan seperti keripik, salad buah, tahu, tempe, bakso, kopi robusta, sate jamur, urap dan lainnya termasuk beras.

Harga yang ditawarkan petani dalam kegiatan Pasar Tani, di bawah harga pasar dengan selisih sekitar Rp1.000-2.000 jika dibanding harga pasar. "Jadi, ayo ke pasar tani. Belanja murah dan hemat," katanya.

 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024