Gerakan tanam cabai libatkan siswa gencar digelar di Mataram

id TP PKK,Kota Mataram,tanam cabai,Gerakan tanam cabai,Siswa

Gerakan tanam cabai libatkan siswa gencar digelar di Mataram

Tanaman cabai di Kelompok Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Perigi, Dasan Agung, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. ANTARA/Nirkomala

Mataram (ANTARA) - Tim Penggerak Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggencarkan gerakan tanam cabai serentak dengan melibatkan siswa SD dan SMP di kota itu.

Ketua TP PKK Kota Mataram Kinnastri Mohan Roliskana di Mataram, Jumat, mengatakan program tanam cabai serentak ini bagian dari upaya mengedukasi anak sejak dini untuk mencukupi kebutuhan dari halaman rumah.

"Program ini sudah kami mulai dan untuk tanam serentak kami rencanakan di bulan Maret 2025," katanya.

Ia mengatakan siswa yang dilibatkan untuk gerakan tanam cabai serentak adalah siswa SD mulai kelas IV hingga SMP se-Kota Mataram.

Baca juga: Dinas Mataram: 15 kelompok tani mendapat bantuan tanam cabai

Ditargetkan pada saat gerakan tanam cabai serentak di bulan Maret 2025, diprediksi ada sekitar 25 ribu orang akan tanam cabai, baik itu dari pelajar maupun masyarakat umum.

Program ini dilaksanakan siswa seperti kegiatan praktik secara berkelompok dan didampingi oleh guru masing-masing. Anak-anak akan diajarkan mulai dari memilih benih cabai yang bagus, menyemai, hingga menjadi bibit siap tanam, merawat, hingga panen.

"Biasanya kalau sudah menjadi tugas sekolah, para orang tua akan memberikan dukungan penuh, sehingga mau tidak mau ibu-ibu juga akan ikut memberikan edukasi dan menanam cabai," katanya.

Baca juga: Indonesia butuh sistem tanam cabai tak terpengaruh cuaca

Apalagi, selain program itu bertujuan untuk edukasi dan pemenuhan kebutuhan penting dari halaman sendiri, program tanam cabai serentak juga dimaksudkan sebagai upaya mengatasi inflasi.

Cabai merupakan salah satu komoditas pertanian yang sering kali menjadi pemicu inflasi. Terutama di Kota Mataram yang berada di Pulau Lombok, yang rata-rata masyarakatnya tidak bisa kekurangan cabai.

"Sesuai namanya, orang Lombok tidak bisa makan kalau tidak pedas," katanya.

Baca juga: NTB siapkan 10 ribu hektare lahan baru tanam cabai pada 2024

Kinnastri mengajak warga di Kota Mataram agar setiap rumah memiliki pohon tomat, terong, dan berbagai sayuran dengan pemanfaatan pekarangan, sehingga asupan kebutuhan sayuran bisa terpenuhi dari halaman rumah dan bisa mengurangi pengeluaran keuangan keluarga.

Untuk itu, selain program edukasi tanam cabai menyasar siswa sekolah, para karyawan dan ibu-ibu juga akan diedukasi melalui lembaga masing-masing.

"Harapan kami, setidaknya dua jenis pohon yang harus dimiliki setiap rumah, yakni cabai dan kelor," katanya.

Baca juga: Pemprov NTB mengajak warga galakkan tanam cabai tekan kenaikan harga
Baca juga: PKK Mataram prioritas turunkan angka stunting di 2024