Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar melalui Dinas Sosial memfasilitasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) milik disabilitas untuk berjualan dengan membentuk dua stan di Denpasar Festival (Denfest) ke-15 tahun 2022 di kawasan Catur Muka.
"Stan ini didukung Dinsos Denpasar, diberi jatah 2 untuk disabilitas. Jadi yang kuliner satu, yang kreativitas satu," kata pemilik UMKM Makanan Gorengan Ni Komang Apriyani Yuki di Denpasar, Bali, Minggu.
Yuki yang merupakan salah satu penyandang disabilitas yaitu tuna netra menjelaskan bahwa UMKM-nya sendiri menjual berbagai jenis makanan gorengan, seperti pisang goreng dan lumpia yang ia produksi dengan dibantu orang tuanya.
Dalam acara Denfest 2022 yang berlangsung sejak Rabu (21/12) lalu itu, Yuki difasilitasi sebuah stan bersama Anak Agung Oka Harumini, seorang tuna wicara yang menjual makanan khas Bali seperti tipat cantok, rujak bali, dan daluman.
Selama lima hari berjualan, Yuki mengakui bahwa pendapatannya cukup meningkat dari biasanya, di mana dalam waktu sehari ia mendapat penghasilan Rp200 ribu-Rp500 ribu, sementara di luar Denpasar Festival penghasilannya bahkan tak mencapai Rp100 ribu per hari.
Hal serupa juga dialami Oka Harumini, meskipun cukup kesulitan ketika berhadapan dengan pembeli, dalam waktu sehari dirinya mampu membawa pulang sekitar Rp500 ribu "Di sini lebih banyak pembeli karena masyarakat berjalan-jalan dan mereka ingin lihat dan coba. Astungkara ada saja pembeli, biasanya sore, tapi waktu hujan lebat memang sepi," kata Yuki.
Perempuan kelahiran 1997 itu bercerita bahwa stan kuliner yang ditempatinya di Denfest 2022 merupakan buah pemberian Dinas Sosial Kota Denpasar yang menunjuknya untuk bergabung.
Lebih dalam, ia berharap agar kesempatan serupa kembali diberikan, termasuk bagi UMKM disabilitas lainnya yang juga ingin terlibat Selain stan kuliner, kata Yuki, penyandang disabilitas diberikan tenda untuk membangun stan kreativitas, yang diisi dengan penjualan kerajinan tangan berupa aksesoris, dupa, hingga jasa pijat refleksi.
Pemilik UMKM Sun Handcraft Ayu Sunitri salah satunya. Di stan tersebut, Ayu yang merupakan tuna wicara menjual aksesoris perempuan dengan harga Rp5 ribu-Rp200 ribu, dan pada hari pertama Denfest dibuka ia berhasil membawa pulang uang Rp500 ribu dari penjualan kerajinan tangan buatannya.
Baca juga: Wali Kota Denpasar Jaya Negara dorong festival perhatikan kearifan lokal
Baca juga: Pertumbuhan kredit capai 11,16 persen pada November 2022
Salah satu pengunjung Denfest 2022 bernama Ketut Hernawati yang berbelanja di stan kuliner UMKM disabilitas menyampaikan antusiasnya "Saya memang sengaja ke sini (stan UMKM disabilitas, red). Tadi awalnya lewat dan lihat disabilitas diikutsertakan jadi beli, dan bersih kulinernya bagus," kata dia.
Hernawati yang berkunjung bersama keluarganya itu membeli makanan buatan Yuki yang dijual mulai dai Rp5.000, ia mengaku ingin kembali berbelanja jika melihat UMKM disabilitas serupa.