Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Seorang gadis berusia 19 tahun di Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur, Selasa (27/12), menjadi korban pencabulan atau rudapaksa seorang kakek 60 tahun.
Warga yang mengetahui geram atas kelakuan kakek tersebut hingga digebuk warga.
Kasusnya kini dalam penanganan pihak berwajib untuk proses hukum, berdasarkan laporan keluarga korban.
Informasi yang dihimpun, Rabu, tiga bulan sebelumnya, kasus asusila ini bermula terjadi saat terduga pelaku akan mengobati korban agar mengeluarkan aura positif hingga disenangi banyak orang di tempat kerjanya.
Terduga pelaku pun melakukan ritual memandikan korban diduga tanpa busana, dan terduga pelakupun menjalankan aksi cabulnya memegang bagian tubuh sensitif korban dari atas sampai bawah.
Anehnya, aksi terduga pelaku tak membuat korban curiga, karena korban sedang menjalani pengobatan. Tetapi sesekali saat tubuh sensitif korban di pegang pelaku ditepis.
Aksi tiga bulan lalu itu pun, ingin diulang oleh terduga pelaku. Saat situasi rumah sepi, pelaku mengulang pencabulan.
Namun korban berontak dan melakukan perlawanan dan berlari masuk ke kamarnya.
Warga yang marah dengan perbuatan pelaku, langsung menghajar terduga pelaku hingga babak belur bahkan hingga pingsan.
Nyawa terduga pelakupun terselamatkan setelah anggota Polsek Pringgabaya datang ke TKP yang langsung mengevakuasi korban, dan mengamankan ke polsek.
Kapolsek Pringgebaya AKP Totok H, melalui Kasi Humas Polres Lotim, Iptu Nicolas Oesman saat dikonfirmasi membenarkan adanya dugaan kasus asusila tersebut, dan kasusnya sedang di tangani Unit PPA Satreskrim,
"Kasusnya telah ditangani Unit PPA Polres Lotim,bahkan korban telah dilakukan visum, dan pelaku telah di amankan di Polres Lotim," sebutnya.
Warga yang mengetahui geram atas kelakuan kakek tersebut hingga digebuk warga.
Kasusnya kini dalam penanganan pihak berwajib untuk proses hukum, berdasarkan laporan keluarga korban.
Informasi yang dihimpun, Rabu, tiga bulan sebelumnya, kasus asusila ini bermula terjadi saat terduga pelaku akan mengobati korban agar mengeluarkan aura positif hingga disenangi banyak orang di tempat kerjanya.
Terduga pelaku pun melakukan ritual memandikan korban diduga tanpa busana, dan terduga pelakupun menjalankan aksi cabulnya memegang bagian tubuh sensitif korban dari atas sampai bawah.
Anehnya, aksi terduga pelaku tak membuat korban curiga, karena korban sedang menjalani pengobatan. Tetapi sesekali saat tubuh sensitif korban di pegang pelaku ditepis.
Aksi tiga bulan lalu itu pun, ingin diulang oleh terduga pelaku. Saat situasi rumah sepi, pelaku mengulang pencabulan.
Namun korban berontak dan melakukan perlawanan dan berlari masuk ke kamarnya.
Warga yang marah dengan perbuatan pelaku, langsung menghajar terduga pelaku hingga babak belur bahkan hingga pingsan.
Nyawa terduga pelakupun terselamatkan setelah anggota Polsek Pringgabaya datang ke TKP yang langsung mengevakuasi korban, dan mengamankan ke polsek.
Kapolsek Pringgebaya AKP Totok H, melalui Kasi Humas Polres Lotim, Iptu Nicolas Oesman saat dikonfirmasi membenarkan adanya dugaan kasus asusila tersebut, dan kasusnya sedang di tangani Unit PPA Satreskrim,
"Kasusnya telah ditangani Unit PPA Polres Lotim,bahkan korban telah dilakukan visum, dan pelaku telah di amankan di Polres Lotim," sebutnya.