Mataram, (Antara Mataram) - Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah memperjuangkan rute penerbangan domestik Sriwijaya Air ke Pulau Lombok agar semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke wilayah terrsebut.

"Kami sudah sempat menemui Presiden Direktur Sriwjaya Air guna membicarakan rute penerbangan ke Lombok, dan hal itu disambut baik," kata Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asita NTB Agus Mulyadi, di Mataram, Rabu.

Ia mengatakan, pertemuan koordinasi dengan manajemen Sriwijaya Air itu dilakukan setelah pertemuan nasional seluruh DPD Asita di Jakarta, beberapa hari lalu.

Manajemen Sriwijaya Air pun akan segera mengirim utusan untuk mengkaji rute penerbangan domestik ke Bandara Internasional Lombok (BIL).

"Nanti dalam waktu dekat ini ada utusan Sriwijaya Air yang ke NTB, dan itu akan kami koordinasikan lagi bersama unsur pemerintah daerah agar rute penerbangan tersebut dapat segera terealisasi," ujarnya.

Diharapkan Sriwijaya Air dapat menambah jumlah maskapai penerbangan yang beroperasi di wilayah NTB.

Sejauh ini, jumlah maskapai penerbangan rute BIL, terus bertambah setiap tahun yakni selama 2009 mencapai delapan unit perusahaan, yang kemudian bertambah menjadi 13 unit perusahaan di 2010 hingga kini.

Frekwensi penerbangan domestik maupun internasional yang ditargetkan sebanyak 18 kali/hari pada 2009 telah terealisasi menjadi 23 kali/hari pada 2010 dan meningkat menjadi 26 kali/hari pada tahun 2011, dan kini sudah 27 kali/hari.

BIL melayani penerbangan domestik seperti Garuda Indonesia, Merpati, Lion Air, Wings Air, Adam Air, Trigana Air dan rute internasional dilayani oleh Silk Air dan Air Asia.

Sriwijaya Air merupakan maskapai penerbangan di Indonesia, yang didirikan dengan tujuan untuk menyatukan seluruh kawasan Nusantara seperti keinginan raja kerajaan Sriwijaya dahulu yang berasal dari kota Palembang.

Oleh keluarga Lie (Hendry, Chandra, Andi dan Fandi) keinginan tersebut diwujudkan melalui pengembangan transportasi udara.

Pada mulanya Sriwijaya Air mengoperasikan 13 unit Boeing 737-200. Sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pemenuhan pelayanan publik yang lebih baik, Sriwijaya Air menambah dan memperluas jangkauan penerbangannya dari Barat ke Timur dan menambah 10 pesawat dengan seri yang lebih baru Boeing 737-500 dan 737-800NG serta 20 pesawat Embraer 175 dan Embraer 195.

Pada 18 Desember 2008, Sriwijaya Air mengembangkan sayapnya dengan membuka rute internasional ke Singapura.

Kode penerbangan Sriwijaya Air yang diberikan oleh IATA adalah SJ dan kode ICAO: SJY, serta tanda panggil (callsign) "Sriwijaya".


Pewarta : anwar maga
Editor : Hamdi
Copyright © ANTARA 2025