Mataram, (Antara Mataram) - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara akan memperbaiki secara bertahap rumah warga yang rusak akibat gempa 5,4 skala Richter pada Sabtu (22/6) dan prioritas pertama perbaikan adalah tempat ibadah, terutama masjid, karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat menjeleng bulan suci Ramadhan.

"Kami akan prioritaskan perbaikan masjid, karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk melaksanakan ibadah shalat tarawih pada bulan suci Ramadhan," kata Wakil Bupati Lombok Utara H Najmul Ahyar di Tanjung, Jumat.

Ia mengakui yang menjadi kendala adalah validasi data, karena itu pihaknya akan melakukan pendataan secara cermat untuk memastikan jumlah rumah yang rusak. Data tersebut akan dijadikan acuan untuk merencanakan perbaikan rumah warga tersebut.

"Masih ada kemungkian data mengenai jumlah bangunan yang rusak itu akan bertambah atau berkurang. Karena itu kita perlu melakukan pendataan ulang untuk mendapatkan data yang benar-benar valid sebagai acuan untuk melakukan perbaikan rumah korban bencana gempa bumi tersebut," kata Najmul.

Terkait dengan rekonstruksi bangunan yang rusak akibat gempa yang mengguncang Pulau Lombok, katanya, pihaknya meminta bantuan dari pemerintah pusat dan berbagai pihak untuk membantu meringankan beban masyarakat, termasuk dari perusahaan swasta.

"Kami mengharapkan lembaga swasta bisa menunjukkan kebersamaan membantu masyarakat Lombok Utara yang dilanda gempa. Untuk rumah yang kondisinya rusak parah tidak sekadar direnovasi, tetapi akan dibangun ulang," katanya.

Menurut dia, penanganan rumah korban gempa bumi di Lombok Utara kemungkinan akan menggunakan pola penanganan rumah tidak layak huni (RTLH). Bantuan perbaikan rumah akan diberikan secara proporsional, artinya besarnya bantuan tergantung dari tingkat kerusakan.

Najmul mengaku belum mengetahui secara pasti mengenai jumlah kerugian yang timbul akibat bencana tersebut termasuk kebutuhan dana yang harus disiapkan untuk memperbaiki rumah masyarakat yang rusak, namun diperkirakan mencapai puluhan miliar rupiah.

Menurut hasil pendataan yang dilakukan tim tanggap darurat bencana, BPBD Lombok Utara, jumlah rusak akibat bencana gempa yang tersebar di 14 desa di tiga kecamatan mencapai 5.401 unit.

Dari 5.401 rumah yang rusak itu, sebanyak 3.087 rumah rusak ringan, 1.858 rusak sedang dan sebanyak 1.200 rumah rusak berat. Sedangkan fasilitas umum yang rusak 114 gedung sekolah, 17 masjid dan 19 musalla serta 1 wihara dan 1 pura. (*) 

Pewarta : Oleh Masnun
Editor :
Copyright © ANTARA 2025