Kendari (ANTARA) - Kawasan savana Balai Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TN-RAW) di Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terbakar. Kepala Balai TN-RAW Ali Bahri, saat diwawancara melalui telepon dari Kendari, Sabtu mengatakan kebakaran di kawasan taman nasional tersebut terjadi sejak siang pukul 13.00 WITA.

"Ya terjadi kebakaran sejak siang tadi pukul 13.00 WITA, hingga saat ini tim masih melakukan upaya pemadaman api," katanya. Dia menyampaikan kawasan yang terbakar cukup luas dan pihaknya belum bisa menyebut secara pasti berapa luas kawasan savana yang dilalap "si jago merah". Menurutnya api cepat menyebar karena faktor angin yang kencang.

Ia mengaku, pihaknya sedikit mengalami kesulitan dalam melakukan upaya pemadaman api karena kondisi medan yang cukup sulit diakses oleh armada pemadam. Menurutnya, padang savana tersebut rentan terbakar karena merupakan rumput alang-alang (ilalang) sehingga ketika ada api maka akan mudah terbakar.

"Luasan kawasan yang terbakar belum bisa dihitung secara pasti tetapi memang cukup luas karena pengaruh angin kencang, bahan bakar alang-alang kering dan sulitnya mobilitas tim pemadam untuk melakukan pemadaman," ujar dia.
  Kawasan savana Taman Nasional RAW di Konawe Selatan terbakar, Sabtu (14/1/2023) (ANTARA/HO-Taman Nasional Rawa Aaopa Watumohai)


Ali Bahri menyebut untuk penyebab kebakaran pihaknya belum mengetahui secara pasti, namun pihaknya menduga dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. "Dugaan penyebab kebakaran belum dapat dipastikan sementara kita lakukan pulbaket penyebabnya, tetapi kemungkinan besar penyebabnya oleh oknum yang membakar, sedang kita lakukan pulbaket," kata Ali Bahri.

Baca juga: DLH Mataram menata ulang hutan kota di Taman Udayana

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya yang melintas di kawasan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai agar bersama-sama peduli dan mau menjaga kawasan taman nasional tersebut, mengingat kawasan tersebut rentan dari api. Sementara itu, akibat terjadi kebakaran sebagian pengendara yang melintas di kawasan tersebut memilih berhenti bahkan putar balik sembari menunggu api dipadamkan.


 

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024