Belitung (ANTARA) - Ratusan umat Hindu di Dusun Balitung, Desa Pelepak Putih, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan persembahyangan Hari Raya Kuningan, Sabtu.
Persembahyangan itu dipimpin oleh Pinandita I Gusti Nyoman Merta Jiwa bertempat di Pura Dalem Desa Adat Giri Jati, Dusun Balitung, Desa Pelepak Putih diikuti 500 orang.
Nyoman Merta mengatakan persembahyangan Hari Raya Kuningan dilaksanakan 10 hari setelah peringatan Hari Galungan. "Kata 'kuningan' memiliki makna 'kauningan' yang artinya mencapai peningkatan spiritual dengan cara introspeksi diri agar terhindar dari mara bahaya," ujarnya.
Ia mengatakan Hari Raya Kuningan jatuh pada Sabtu Kliwon atau Wuku Kuningan. "Hari raya ini dilaksanakan setiap 210 hari dengan menggunakan perhitungan kalender Bali atau sepuluh hari setelah Hari Raya Galungan," katanya.
Dia mengatakan persembahyangan Hari Raya Kuningan dimaknai dengan mengucap syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) agar umat selalu diberikan pikiran dan tingkah laku yang baik sesuai dharma
Baca juga: Catatan Simakrama: jadikan umat Hindu Jatim sebagai ikon kerukunan umat beragama
Baca juga: Umat Hindu di Mataram perang api sambut Hari Raya Nyepi
Baca juga: Wali Kota Mataram menyerahkan bantuan kepada panindita umat Hindu
Ia berharap, peringatan Hari Raya Kuningan dapat meningkatkan spiritual dan membawa umat terhindar dari bahaya atau kejahatan. "Kami mengucapkan selamat Hari Raya Kuningan bagi seluruh umat Hindu baik yang di Belitung dan daerah lain," ujarnya.
Persembahyangan itu dipimpin oleh Pinandita I Gusti Nyoman Merta Jiwa bertempat di Pura Dalem Desa Adat Giri Jati, Dusun Balitung, Desa Pelepak Putih diikuti 500 orang.
Nyoman Merta mengatakan persembahyangan Hari Raya Kuningan dilaksanakan 10 hari setelah peringatan Hari Galungan. "Kata 'kuningan' memiliki makna 'kauningan' yang artinya mencapai peningkatan spiritual dengan cara introspeksi diri agar terhindar dari mara bahaya," ujarnya.
Ia mengatakan Hari Raya Kuningan jatuh pada Sabtu Kliwon atau Wuku Kuningan. "Hari raya ini dilaksanakan setiap 210 hari dengan menggunakan perhitungan kalender Bali atau sepuluh hari setelah Hari Raya Galungan," katanya.
Dia mengatakan persembahyangan Hari Raya Kuningan dimaknai dengan mengucap syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) agar umat selalu diberikan pikiran dan tingkah laku yang baik sesuai dharma
Baca juga: Catatan Simakrama: jadikan umat Hindu Jatim sebagai ikon kerukunan umat beragama
Baca juga: Umat Hindu di Mataram perang api sambut Hari Raya Nyepi
Baca juga: Wali Kota Mataram menyerahkan bantuan kepada panindita umat Hindu
Ia berharap, peringatan Hari Raya Kuningan dapat meningkatkan spiritual dan membawa umat terhindar dari bahaya atau kejahatan. "Kami mengucapkan selamat Hari Raya Kuningan bagi seluruh umat Hindu baik yang di Belitung dan daerah lain," ujarnya.